Search
Close this search box.

Membudayakan Kembali Membacakan Nyaring

Ditulis oleh Noor H. Dee, Penulis Buku Anak dan Kreator Nabil Naura

Yuk, bagikan artikel ini!

4000 tahun yang lalu masyarakat pada umumnya membaca dengan suara lantang daripada membaca dalam hati. Fakta tersebut ditemukan oleh para ahli sejarah melalui tulisan kuno yang terdapat di atas lempengan tanah liat peninggalan masa lalu.

Selain itu, sebuah penelitian juga mengatakan bahwa ternyata membaca nyaring memiliki lebih banyak manfaat daripada membaca dalam hati. Beberapa di antaranya adalah menguatkan ingatan dan memudahkan memahami teks yang kompleks. Hal ini sangat bermanfaat untuk perkembangan anak-anak.

Baca juga: Menakar Kualitas Picture Books dengan Field Testing

Anak-anak belajar banyak saat dibacakan nyaring oleh orangtua mereka. Mereka belajar bahasa, meningkatkan kosakata, memahami isi cerita, mengasah empati, menguatkan ingatan, melatih fokus, dan hal-hal positif lainnya. Selain itu, kebiasaan membacakan nyaring atau read aloud juga dapat mempererat hubungan emosional antara orangtua dan anak. Waktu berkualitas yang mereka habiskan juga akan mengembangkan keterampilan anak-anak dalam menjalani kehidupan sosial di luar rumah.

Jim Trelease, penulis, pernah berkata, “Penelitian menunjukkan bahwa membacakan nyaring untuk anak-anak adalah metode tertua dan termurah yang pasti berhasil menanamkan keinginan [membaca]. Membacakan untuk anak adalah upaya melahirkan pembaca.”

Carl Sagan, ilmuwan terkemuka asal Amerika Serikat, juga pernah mengatakan hal yang serupa, “Salah satu hadiah terbesar yang dapat orang dewasa berikan kepada masyarakat dan keturunannya adalah membacakan untuk anak-anak.”

Sekarang-sekarang ini, kegiatan membacakan nyaring mulai tumbuh dan menjadi tren di kalangan keluarga muda. Para orangtua sudah mulai banyak yang menyisihkan sebagian waktunya demi membacakan buku untuk anak-anak mereka.

Baca juga: Membaca Nyaring Ternyata Penting!

Tentu saja hal ini—menjamurnya budaya membacakan nyaring di Indonesia—tak lepas dari peran Reading Bugs, komunitas Read Aloud Indonesia gagasan Bu Roosie Setiawan, yang sering mengadakan pelatihan-pelatihan membacakan nyaring. Juga peran Room to Read yang secara berkala melatih para penulis dan illustrator sehingga bisa menghasilkan picture book yang sangat layak baca. Juga peran para penerbit yang mulai menerbitkan beberapa picture book lokal yang bukan saja ditulis dengan sangat baik, melainkan juga dikemas dengan sangat indah dan menarik.

Noura Publishing, salah satu penerbit yang sangat peduli akan pentingnya budaya membacakan nyaring, juga akan menerbitkan Seri Read Aloud, seri terbaru dari lini anak yang akan membuat tren budaya membacakan nyaring menjadi semakin menjamur dan berkembang di Indonesia.

Saatnya membacakan cerita. Saatnya mengubah dunia menjadi lebih baik lagi.[]