Deskripsi
Ali bin Abi Thalib r.a. memiliki kedudukan khusus di sisi Rasulullah Saw., tentu pertama-tama karena kekerabatannya yang amat dekat. Sejak Ali masih seorang bocah, Rasulullah sering mendudukkan di pangkuannya, mendekapkannya ke dada beliau, memeluk dan menciumkan harum aroma beliau. Adakalanya beliau bahkan mengunyah sesuatu lalu disuapkan ke mulut Ali.
Begitulah, sejak usia yang amat dini, Ali bin Abi Thalib r.a. berada di bawah asuhan sang manusia pilihan, Muhammad Saw. Maka wajar belaka jika ia yang paling banyak menerima pancaran sinar ilmu dan hikmah, sehingga Nabi Saw. bersabda: “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Maka siapa saja ingin mendapat ilmu, hendaknya ia melewati pintunya.”
Berkat pancaran ilmunya itulah, tak seorang pun ahli bahasa Arab berani mengingkari ucapan-ucapan Ali r.a. Bahkan ulama legendaris, Syaikh Muhammad Abduh, memuji ucapan-ucapan Ali r.a. sebagai yang paling mulia, paling fasih, paling padat isinya, paling tinggi mutunya, dan paling meliputi makna-makna agung, setelah firman Allah Swt. dan sabda Nabi Saw.