Search
Close this search box.
Web-Banner---SANG-RATU-MERAH

Sang Ratu Merah

Ditulis oleh ,

Yuk, bagikan artikel ini!

Oleh Truly Rudiono

Aku akan membunuhnya!

Mare Molly Barrow, lahir tujuh belas November 302 di Era Baru. Berorangtua Daniel dan Ruth Barrow. Dijadwalkan untuk penjaringan perang pada hari ulang tahun berikutnya. Jarang ke sekolah dan nilai akademik rendah. Daftar pelanggarannya sangat panjang. Dia adalah Merah.

Itu dulu!

Ajang Pemilihan Ratu Kaum Perak tak sengaja membuka rahasia kekuatan yang Mare sendiri tidak mengetahuinya. Segalanya berubah sejak saat itu, bahkan jati dirinya. Ia bukan lagi Mare Barrow dari Desa Jangkungan. Sekarang ia adalah putri dari Lady Nora Nolle Titanos dan Lord Ethan Titanos, jenderal Legiun Besi yang tewas terbunuh saat ia kecil. Seorang prajurit Merah mengangkatnya menjadi anak dan membesarkannya sebagai Merah tanpa pernah mengungkapkan jadi diri sebenarnya. Dari Mare menjadi Mareena Titanos, Lady Titanos.

Merah dalam kepala, Perak dalam hati. Begitulah Mare. Semula ia hanya perlu bertahan hidup di masa kaum dipisahkan menjadi dua, Kaum Perak dan Kaum Merah. Pemisah sejati antara Kaum Perak dan Kaum Merah adalah warna darah mereka. Sederhana tapi bermakna banyak. Entah bagaimana, Perak lebih segalanya dari pada Merah. Lebih kuat, lebih cerdik, lebih lincah, dan aneka lebih lainnya.

Kaum Merah VS Kaum Perak

Sebagai Kaum Merah, ia berusaha mencari pekerjaan atau menjadi pekerja magang sehingga tak harus dikirim ke medan perang. Selama belum mendapat pekerjaan maka ia menciptakan pekerjaan bagi dirinya agar bisa bertahan hidup dan membantu keluarganya, memindahkan barang milik orang lain ke sakunya alias mencuri.

Tanpa sengaja, ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya mendapat pekerjaan di istana sehingga ia tidak perlu dikirim ke medan perang. Ketika menyaksikan Ajang Pemilihan Ratu Kaum Perak itulah kekuatannya mulai muncul untuk pertama kali.

Ternyata Mare bukan Merah biasa, tapi ia juga bukan Perak. Mare lebih kuat dari Perak karena darahnya tetap merah. Yang perlu ia lakukan untuk kuat adalah belajar untuk bisa menguasai dan mengontrol kekuatannya.

Baca Juga: Kisah si Tukang Intip Tetangga

Karena kemampunnya terungkap di hadapan banyak orang maka pihak Perak memanfaatkan hal tersebut untuk kepentingan politik. Secara licik, Kaum Perak menjadikannya sebagai contoh bagaimana seorang Perak juga bisa memahami cara berpikir Merah. Bahkan ia dijodohkan dengan putra kedua sang Raja dari ratu saat ini, Maven.

Bagi Mare ini bisa disebut keuntungan, karena ia tak mungkin disembunyikan setelah begitu banyak yang melihat kekuatanya. Ia juga bisa menyelamatkan kakak-kakaknya dari medan perang dan membuat sahabatnya tidak dikirim perang.

Politik, Pemberontakan, dan Cinta

Ya, begitulah. Di antara urusan politik dan pemberontakan, pastilah ada urusan cinta ketika melibatkan beberapa pria. Cal dan Maven merupakan pangeran Perak yang diharapkan bisa berlaku sebagaimana layaknya kaum Perak. Tapi mereka terlibat urusan hati dengan Mare. Sepertinya Mare memiliki pesona untuk menawan lawan jenis dan melibatkan orang yang dekat dengannya dalam kesulitan.

Selama tinggal di istana, Mare juga berteman dengan Julian Jacos, paman Cal dan pustakawan yang mengajar dia bagaimana mengontrol kekuatannya. Bukan hal yang mudah tapi perlahan ia bisa melakukannya.

Baca Juga: Morrigan Crow dan Dunia Sihir yang Segar

Bagian favorit dalam kisah ini adalah ketika terjadi kerusuhan dan Mare menemukan fakta siapakah yang sesungguh yang mencintainya. Aduh, maksud saya siapakah sesungguhnya sang pelaku kejahatan :D.

Penulis menciptakan tokoh yang tidak mudah disukai. Sosok Cal misalnya, suatu ketika ia menunjukkan betapa baik hati dirinya. Di lain waktu sungguh menyebalkan sekali. Tiap tokoh pastinya memiliki kepribadian yang berbeda, tapi pada umumnya memiliki gaya keribadian ala bangsawan.

Saya bisa merasakan bagaimana perasaan Mare ketika pertama kali memasuki ruang kerja Julian, tercantum di halaman 170. “Meski keenggananku terhadap sekolah dan buku-buku jenis apa pun, aku merasakan sebuah ketertarikan pada mereka.”

Silakan mampir link berikut untuk informasi lain mengenai penulis dan karyanya. Atau untuk buku-buku lainnya bisa ke sini[]

Sumber: http://trulyrudiono.blogspot.com