Search
Close this search box.
Pasangan-Soulmate-Sejatimu

Pasanganmu, Soulmate Sejatimu?

Ditulis oleh ,

Yuk, bagikan artikel ini!

Sudah menjadi kebiasaan umum, kadangkala orang tidak memperhatikan hal-hal kecil yang sesungguhnya terdapat kebahagian di dalamnya. Orang lebih mencari kesenangan besar yang sulit direngkuh.

Awalnya saya agak ragu membaca buku ini. Tumben, Ayah Edy menulis buku dengan tema seperti ini.  Namun setelah membaca isinya,  membuat saya bersyukur. Seandainya banyak orang  yang membaca buku ini, tentunya banyak pernikahan yang berumur panjang. Mungkin, salah satunya pernikahan saya :D.

Dalam sembilan bab yang menakjubkan, Ayah Edy mengajak pembaca berdiskusi mengenai bagaimana cara mencari belahan jiwa  yang sesungguhnya. Saya menyebutkan diskusi karena gaya menulis dalam buku ini lebih mengarah pada mengajak pembaca untuk berdiskusi bukan menggurui. Diharapkan pembaca buku ini dapat membantu calon pasangan yang ingin memulai kehidupan bersama. Karena salah memilih pasangan akan berdampak besar dalam keharmonisan hubungan suami-istri, akan berlanjut pada pola asuh dari perilaku moral anak mereka.Jangan sampai keliru memilih pasangan hidup karena ketidaktahuan sifat secara mendalam, tekanan sekitar bahkan karena dorongan cinta semu sesaat yang mampu membutakan mata hati dan pikiran sehat. Tidak hanya pasangan yang juga menderita, namun bisa berdampak bagi anak-anak kelak.

Pendekatan, atau sering disingkat menjadi PDKT merupakan masa penjajakan, masa perkenalan sebelum menikah. Gunanya untuk mengetahui seberapa cocok kita dengan pasangan. Seberapa banyak persamaan dan perbedaan yang kita miliki dengan pasangan. Serba seberapa besar kemungkinan hal tersebut bisa disatukan dalam pernikahan.

Pada saat PDKT, yang harus dilakukan adalah melakukan cek dan cek ulang lagi. Cek seberapa cocok. Cek lagi kecocokan yang ada. Cek sejauh mana perbedaan yang ada bisa diterima. Jangan ragu melakukan cek,  cek lagi, dan cek sekali lagi.

Bagaimana mencari sosok soulmate sejati kita? Apakah kita yakin dialah belahan jiwa yang selama ini dinanti? Berapa persen kemungkinan kita salah? Ternyata cukup susah memastikan apakah pasangan kita sebenarnya adalah soulmate kita.

Ada panduan yang diberikan oleh Ayah Edy yang bisa dipertimbangkan untuk dijadikan acuan. Pertama seorang soulmate sejati akan selalu mendukung perencanaan hidup, life plan,  yang sudah dibuat pasangannya jauh sebelum mereka bertemu.

Kedua, dengar dan ikuti kata hatimu sendiri. Tak perlu bimbang jika ada yang memberikan komenter mengenai pasangannya.

Ketiga, cermati tanda-tanda soulmate yang sudah ditetapkan jauh sebelum kalian hadir. Sebut saja sebagai selera pribadi.

Baca Juga:

Sering mendengar pertanyaan kapan menikah? Kadang menyebalkan bukan. Abaikan saja. Tidak ada ketentuan yang baku, standar yang tepat perihal kapan seseorang dianggap pantas menikah.

Sesungguhnya kesiapan seseorang untuk menikah hanya bisa diketahui oleh dirinya sendiri.  Maka, ada baiknya diskusikan dengan pasangan mengenai standar apa yang akan dipakai untuk mengukur kesiapan menikah berdua.

Beberapa contoh yang ada dalam buku ini merupakan sosok apa adanya, namun ada juga yang menggunakan nama samaran demi menjaga kerahasiaan.  Meski demikian, tetap mampu membawa membaca merasa dekat dengan contoh yang diberikan.

Pada tiap pergantian bagian bab, pembaca akan menemukan berbagai kata romantis yang sesuai dengan topik yang akan dibahas. Sebagai contoh, pada bab 3 dengan judul Pilih-pilih Pasangan Hidup: Dia, Dia, atau Dia, pembaca akan menemukan penggalan lagu Wali, “Pengumuman-pengumuman. Siapa yang mau bantu. Tolong aku, kasihani aku. Tolong carikan diriku kekasih hatiku. Siapa yang mau.”

Ayah Edy seorang pemerhati dan praktisi pendidikan anak yang berbasiskan Multiple Intelligence dan Holistic Learning System. Beliau juga penggagas Program Keluarga Indonesia Strong from Home (Membangun Indonesia yang Kuat dari Keluarga). Saat ini, Ayah Edy juga aktif menjadi narasumber tetap berbagai majalah, radio, dan televisi. Bersama salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara, beliau  memberikan pelatihan bagi 1.000 orang guru.[]

Sumber: http://trulyrudiono.blogspot.com