Search
Close this search box.

Ini Alasan Naskahmu Langsung Ditolak Penerbit

Ditulis oleh ,

Yuk, bagikan artikel ini!

Ruang Baca-Ini Alasan Naskahmu Langsung Ditolak Penerbit
Ruang Baca-Ini Alasan Naskahmu Langsung Ditolak Penerbit

Ketika naskah sudah rampung dan berhasil mengetikkan kata tamat atau end, betapa lega perasaan dan perjuangan kita. Usaha kita berbulan-bulan, perahan keringat, pikiran, dengan segala daya terbayar. Dengan sebuah harapan tumbuh, agar naskah itu lekas menemui penerbit yang bersedia menerbitkan calon bukumu.

Setelah merasa segala yang penting dan persyaratan lengkap, segera kita terbangkan naskah kita ke meja masing-masing redaksi. Sekali lagi berharap usulan naskah kita, diterima, kemudian diterbitkan, dan menjadi salah satu dari sekian banyak daftar buku laris.

Namun, tahukah kamu, editor yang adalah orang pertama selain diri kamu, akan dengan mudah menolak naskah kamu bila kamu tanpa sengaja melakukan hal-hal demikian.

  1. Kamu belum selesai menulis naskah

Selesai menulis dalam hal ini adalah naskah kamu tidak menarik secara keseluruhan. Atau sederhananya naskah kamu buruk. Kualifikasi baik-buruk naskah memang sangat subyektif. Namun, satu dari kesamaan dari semua judul buku yang dianggap sebagai buku bagus adalah keseluruhan cerita dianggap enak dibaca, logikanya padu, dan terutama cara berkisah kamu itu bisa diikuti dari awal sampai akhir.

Meski, kebanyakan naskah masuk ke meja redaksi bukanlah naskah yang 100% sempurna. Editor pasti akan melakukan perubahan, perbaikan, bahkan bila perlu perombakan. Tapi setidaknya berilah harapan pada editor yang membaca pertama kali, bahwa naskah kamu tidak buruk-buruk amat. Kalau bisa dibahasakan naskah kamu itu tidak seperti remukan rengginang.

  1. Kamu terlalu biasa menyusun premis

Karena naskah kamu pastilah tidak sempurna di awal, maka editor biasanya memperhatikan keunikan dan kebagusan premis kamu. Apa sih premis itu?

Premis itu dalam bahasa sederhana adalah ide dasar cerita, drama tiga babak yang biasa kamu susun dalam satu atau dua kalimat.

Bila premis kamu sudah menarik, editor akan tertarik dan dengan senang hati bila diajak berdiskusi memperbaiki keseluruhan cerita.

Baca juga: Kisah Penolakan Naskah Para Penulis Terkenal (Bagian 1)

  1. Kamu keliru menulis sinopsis

Bagian ini yang sering keliru. Sinopsis yang biasa diminta untuk disertakan dalam pengiriman naskah ke penerbit bukanlah blurb yang biasa kita baca di sampul belakang buku. Sinopsis dari jalannya cerita kamu dari awal sampai akhir. Semua harus dikisahkan. Tidak jarang di akhir sinopsis masih sering ditemui kalimat mengundang, lantas bagaimana kelanjutan kisah cinta mereka? Tidak ini tanda sinopsis yang buruk dan bisa langsung bikin editor menambah kopi untuk gelas keduanya. Akhiri sinopsismu dengan akhir yang akhir. Harus benar-benar berakhir. Jadi, jangan sampai keliru menulis sinopsis ya.

  1. Kamu gegabah memberinya judul

Judul itu bisa diibaratkan baju yang akan kamu kenakan ketika bersua orang lain. Dan sebagaimana baju, judul memberi impresi kuat pada perjumpaan pertama. Kamu yang tahu betul bagaimana cerita dan isi naskahmu, maka seharusnya kamu pula yang tahu betul judul mana yang paling pas. Pemilihan judul memang penting, tapi sebenarnya bisa dipelajari.

Kalau kamu sedang menulis naskah romans dengan latar kehidupan urban, maka editor akan langsung garuk-garuk kepala bila judulmu Cintaku Semerah Kesumba. Berilah judul yang paling pas dan sesuai dan menggambarkan keseluruhan isi naskahmu.

  1. Kamu belum menekan tombol sent, atau email redaksi kamu keliru

Setelah semua selesai. Pastikan kamu mengetik alamat email redaksi penerbit dengan benar. Dan jangan lupa menekan sent. Dan tentu iringi keberangkatan naskahmu dengan doa agar editor menyukai usulan naskahmu.

Dan kalau kalian ingin mengirimkan naskah ke Noura Publishing, silakan klik tautan berikut. Ingat, jangan sampai keliru.[ta]