Search
Close this search box.

Edgar Allan Poe: Antara Kenyataan dan Fiksi

Ditulis oleh ,

Yuk, bagikan artikel ini!

Edgar Allan Poe dikenal sebagai salah satu penyair dan penulis hebat dalam dunia kesusastraan. Ia telah memberikan kontribusi besar dalam sastra dunia dengan menciptakan karya-karya yang hingga kini masih dinikmati masyarakat, dan tak jarang digunakan sebagai bahan analisis oleh para mahasiswa. Karyanya yang–mungkin–begitu populer dan sering disebut-sebut adalah puisi yang berjudul “Annabel Lee”. Aliran yang ia pilih dalam menciptakan karya-karyanya adalah gotik; dan misteri. Pemilihan aliran ini bukan tanpa alasan; hal ini dikarenakan Poe ingin menunjukkan sebuah mekanisme pertahanan diri.

Mekanisme pertahanan diri atau defense mechanisms adalah sebuah istilah dalam dunia psikologi dimana proses mempertahankan diri dilakukan untuk menghindari, menolak, atau menghilangkan hal-hal yang dianggap tidak menyenangkan oleh seorang subjek (Tyson, 2006). Dampak yang ditimbulkan dari sebuah sistem pertahanan diri adalah sebuah rasa kepuasan dan kesenangan.

Mekanisme pertahanan diri yang dipilih Poe adalah sublimasi; yang mengakibatkan ia menciptakan karya-karya bergenre misteri dan bertemakan kematian–yang tentunya tak disadari olehnya. Sebut saja Ligeia, salah satu cerita pendek karyanya yang bercerita tentang wanita cantik bernama Ligeia yang cerdas dan berwawasan luas, yang pada akhirnya meninggal karena sebuah penyakit. Suami Ligeia begitu terpuruk atas kepergian sang istri yang begitu dicintainya, dan walaupun telah menikah dengan wanita lain bernama Lady Rowena, sang suami tetap tak bisa melupakan Ligeia. Karya lain yang bertemakan kematian adalah puisinya yang sangat terkenal, Annabel Lee. Puisi dengan enam bait ini menceritakan tentang perempuan cantik bernama Annabel Lee, yang telah meninggal–di kerajaan laut. Masih belum dipastikan apakah ‘kerajaan laut’ itu; namun hal itu seperti mengarah pada sebuah tempat yang istimewa nan indah dalam imajinasi Poe yang diperuntukkan bagi si cantik Annabel Lee.

Kedua karya tersebut merepresentasikan apa yang dirasakan oleh sang penulis: kehilangan dan kematian. Ligeia merupakan gambaran dari seorang wanita yang begitu dicintai Poe, yakni istrinya. Sama halnya dengan Ligeia, Annabel Lee pun merupakan gambaran dari istri Poe yang telah meninggal.

Sublimasi merupakan salah satu jenis mekanisme pertahanan diri dengan mengubah perasaan (umumnya sedih, marah, dan kesal) ke dalam bentuk lain yang berupa hasil karya. Tak mengherankan bila sebagian besar karya Poe bertemakan kematian dan kesengsaraan; karena hal ini merepresentasikan apa yang tengah dirasakan Poe sendiri atas kehilangan istri yang sangat dicintainya.

Karya Poe termasuk Ligeia dan Annabel Lee telah diterjemahkan dan diterbitkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi buku kumpulan cerita pendek dan puisi terbaik Poe yang berjudul The Black Cat, dan The Raven – yang juga merupakan judul karya masterpiece Poe. [Rawadan Reza]