Search
Close this search box.
Philip-Reeve-Penulis-Mortal-Engines

Philip Reeve: Penulis Mortal Engines yang Sempat Kehilangan Minat Menulis Cerita Fantasi & Sains Fiksi

Ditulis oleh ,

Yuk, bagikan artikel ini!

Philip Reeve adalah penulis kelahiran Brighton, Inggris, yang novel pertamanya, Mortal Engines, telah meraih banyak penghargaan, dari Smarties Gold Award hingga The Blue Peter’s Book of The Year. Reeve juga menulis tiga sekuel untuk Mortal Engines, yaitu Predator’s Gold, Infernal Devices, dan A Darkling Plain—yang memenangkan The Guardian Children’s Fiction Prize dan The Los Angeles Times Book Award. Disadur dari situs The English Association – University of Leicester, berikut adalah wawancara singkat dengan Philip Reeve.

Sumber foto: mortalenginesmovie.com

Apa yang pertama muncul saat Anda menulis: plot, karakter, atau situasi?
Biasanya aku memulai tulisan dengan membayangkan sesuatu, misalnya gambaran London yang ‘bergerak’ (Mortal Engines) atau anak perempuan di danau (Here Lies Arthur). Kemudian barulah aku mulai berpikir tentang cerita yang cocok, lalu plot dan karakternya akan berkembang seiring berjalannya proses menulis.

Saat mulai menulis, apakah sudah menentukan akhir cerita?
Biasanya aku sudah punya sedikit gambaran tentang akhir cerita, tapi aku tidak pernah benar-benar merencanakan bagaimana alurnya untuk sampai ke sana. Yang menarik justru saat mencari tahu hal-hal yang terjadi di sepanjang alur cerita, tak jarang akhir ceritanya malah jadi ikut berubah.

Apakah terbiasa membuat karakter berdasarkan kenalan di dunia nyata?
Tidak juga. Kadang aku ambil aspek tertentu dari sifat dan penampilan seseorang atau dari salah satu tokoh sejarah, tapi tidak sering.

Baca Juga:

Apa yang menarik dari kisah fantasi?
Meskipun dulu sempat suka kisah fantasi dan sains fiksi, sebenarnya ketika dewasa aku mulai kehilangan minat dan tidak pernah baca genre semacam itu untuk sekian lama. Tapi entah kenapa, setiap cerita yang aku tulis ternyata malah bergenre fantasi atau sains fiksi. Sepertinya, aku menikmati kebebasan untuk membuat dunia rekaanku sendiri.

Pada tahap apa komputer mulai Anda gunakan dalam proses menulis?
Biasanya aku buat draft pertama dengan pensil, lalu aku ketik di komputer sambil mengubah beberapa hal sampai akhirnya jadi satu buku yang utuh. Aku suka menyunting, memindahkan susunan bab, menyingkirkan karakter atau sub-plot tertentu, mengubah nama tokoh, dan kegiatan-kegiatan lain yang mudah dilakukan dengan komputer.

Punya jadwal harian?
Aku usahakan untuk menulis setiap hari, biasanya mulai jam 9 pagi setelah anakku berangkat sekolah. Kadang aku bekerja sampai jam 5 sore tapi kadang aku juga melakukan hal lain, jadi aku tidak punya jadwal pasti dan tidak tahu berapa kata yang kutulis per hari.

Apa tempat favorit Anda untuk menulis?
Aku punya kantor kecil di kamar belakang rumah. Itu ruangan favoritku, tapi aku juga bisa menulis di mana saja, seperti di kereta, kafe, hotel, bahkan di taman.

Tips saat writer’s block?
Biasanya aku jalan-jalan ke bukit dekat rumah, atau kalau benar-benar tidak bisa menulis apapun, aku akan melakukan kegiatan lain supaya dapat ide baru untuk kembali menulis.

Baca Juga:

Menurut Anda, seberapa pentingkah sebuah ilustrasi?
Belakangan ini sudah lama tidak membuat ilustrasi, tapi dulu ilustrasi adalah hal yang penting buatku karena itulah pekerjaanku selama bertahun-tahun.

Dari karya-karya Anda, seberapa banyak yang diubah oleh editor?
Kurasa tidak ada yang pernah memintaku mengubah cerita. Editorku biasanya hanya menunjukkan bagian mana yang tidak cocok atau harus diperjelas, dan tentu saja, memberi tahu kesalahan pengejaan.

Kalau tidak jadi penulis, mau jadi apa?
Sepertinya aku kembali ke ranah ilustrasi, karena tidak ada hal lain yang bisa aku lakukan.

Buku favorit semasa kecil?
Karena aku suka baca, buku favoritku biasanya sering berganti. Namun ada satu buku yang ada di urutan teratas selama beberapa tahun, yaitu The Lord of The Rings (novel Mortal Engines diadaptasi menjadi film oleh Peter Jackson, sutradara dan produser The Lord of the Rings, ed.)

Saran untuk calon penulis/ilustrator lain?
Kalau suka menggambar/menulis, menggambarlah/menulislah setiap hari—meskipun hanya sepuluh menit. Seperti kalau kalian ingin pandai bermain musik atau jago dalam olahraga tertentu: kalian harus berlatih. Tapi kalau memang ingin menulis (atau menggambar), kalian pasti sudah melakukannya setiap hari ya! [Rfd]