Membandingkan diri dengan pencapaian orang lain ibarat pisau bermata dua. Apabila ditanggapi dengan positif, hal tersebut bisa memacu semangat kita untuk lebih baik lagi. Sebaliknya, perilaku tersebut bisa menjadi toksik jika kita menjadikan pencapaian orang lain sebagai tolok ukur kualitas diri. Kebiasaan ini bisa memicu perasaan negatif yang apabila dibiarkan berlarut-larut dapat mengurangi tingkat percaya diri bahkan menghambat potensi diri kita.
Lantas, adakah cara yang bisa kita lakukan agar terhindar dari kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain? Ketiga langkah berikut ini mungkin dapat membantu kita mengatasinya:
Belajar Menerima dan Mencintai Diri Sendiri
Meskipun terlihat sederhana, tetapi dalam mempraktikkannya sungguh luar biasa. Kunci penerimaan diri ialah menerima segala kelebihan dan kekurangan, serta percaya pada kemampuan yang dimiliki oleh dirimu. Apabila kamu telah sampai pada level ini, maka kamu adalah orang yang paling bahagia di dunia!
Bersyukur atas Segala Hal yang Ada di Hidupmu
Tidak ada kata puas dalam kamus seorang manusia, sehingga sangat manusiawi apabila kita cenderung hanya fokus pada kekurangan diri dan hal-hal yang tidak kita miliki. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah refleksi diri dengan mengingat kembali hal-hal baik yang sudah hinggap di hidup kita. Niscaya, kamu akan mengetahui betapa beruntungnya dirimu saat ini.
Fokus pada Pengembangan Diri
“Di situlah kerendahan hati dan kesadaran diri berperan. Anda tidak menginginkan apa yang orang lain inginkan. Jadi, mengapa Anda peduli dengan apa yang mereka miliki?” ― Gary Vaynerchuk dalam Twelve and a Half.
Terkadang, kita merasa resah dengan pencapaian orang lain yang sebenarnya bukan menjadi tujuan hidup kita. Padahal, kita hanya menilai dari apa yang mereka tunjukkan melalui media sosial, tanpa mengetahui berapa banyak peluh dan air mata yang sudah mereka korbankan. Dengan fokus pada pengembangan diri, kamu dapat lebih memahami dan menggali potensi terbaik yang ada pada dirimu.
Perilaku toksik ini tak akan terjadi pada orang dengan keterampilan emosional yang tinggi. Selain bisa membentuk kita menjadi individu yang bahagia, dengan menguasai keterampilan emosional juga dapat menuntunmu untuk meraih tujuanmu dengan “lebih cepat”. Gary Vee, seorang pengusaha, investor, dan penulis buku-buku laris, telah mengeksplorasi dua belas “setengah” keterampilan emosional dalam karyanya yang bertajuk Twelve and a Half.
Meskipun Gary Vee menjabarkan hasil eksplorasinya dalam konteks bisnis, tetapi buku ini juga relevan bagi siapa pun yang ingin meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup.
Dapatkan Twelve and a Half di Mizanstore Official!