Roshani Chokshi pertama dikenal di kalangan remaja pada tahun 2016 melalui A Star-Touched Queen, sebuah novel debut yang langsung masuk dalam daftar New York Times Bestseller. Setelah melanjutkan kesuksesannya lewat A Crown of Wishes, Rosh mulai mencoba tantangan baru: menulis novel anak.
Novel anak pertamanya, Aru Shah and the End of Time, berkisah tentang petualangan mengerikan yang harus ditempuh oleh seorang anak perempuan berusia 12 tahun yang tanpa sadar telah membebaskan sesosok iblis kuno. Menariknya, cerita ini terpilih untuk terbit sebagai publikasi perdana dari lini Rick Riordan Presents! Ngobrol lebih banyak dengan Roshani, yuk.
Bocoran dong tentang Aru Shah dan bagaimana bisa terpilih oleh Rick Riordan Presents?
Kisah Aru bisa dibilang seperti percampuran antara petualangan Percy Jackson dan Sailor Moon! Aku ingin menulis kisah yang tidak hanya bercerita tentang tokoh-tokoh perempuan yang kuat, tapi juga lebih berfokus pada persahabatan di antara mereka. Karena telah bertahun-tahun menyimpan kisah Aru di kepalaku, aku langsung tidak sabar untuk menuliskannya sejak pertama dengar tentang Rick Riordan Present’ di Dragon Con 2016.
Baca Juga: Mengenal Roshani Chokshi: Penulis Pertama Rick Riordan Presents
Apakah menulis novel anak merupakan sebuah tantangan besar?
Untungnya sih, tidak sesulit itu. Seperti kembali ke masa SMP, aku tinggal menuruti keinginan untuk melahap cheetos pedas dan permen kenyal lalu fokus menulis dari pukul 8.30 pagi hingga pukul 3 sore. Seperti waktu sekolah, bukan? Perbedaan terbesar antara menulis novel YA (young adult) dan novel anak adalah saat proses membuat draft. Saat menulis YA, aku bisa langsung menuangkan isi pikiranku dalam bentuk tulisan lalu merevisinya begitu selesai. Sedangkan saat menulis novel anak, aku menghabiskan lebih banyak waktu untuk berpikir sebelum menulis karena aku harus memposisikan diriku sebagai Aru terlebih dahulu.
Selain menulis novel YA bergenre fantasi, kamu juga mencantumkan Holly Black (The Spiderwick Chronicles), Catherynne Valente (The Orphan’s Tales), dan Laini Taylor (Daughter of Smoke & Bone) sebagai penulis favorit. Kenapa kamu sangat menyukai genre fantasi?
Aku suka fantasi karena genre ini memungkinkanku untuk mengeksplorasi berbagai pertanyaan yang fantastis. Genre ini bisa dibilang, memberi pengaruh terapeutik bagiku. Kalau kata Neil Gaiman, ‘fantasi’ tidak hadir untuk memberi tahu kita bahwa ada naga di dunia ini, tapi untuk meyakinkan kita bahwa naga bisa dibunuh. Di dunia ini, ‘naga’ bisa hadir dalam berbagai bentuk—perasaan kehilangan, duka, dan sakit hati. Kisah fantasi seolah mengingatkan kita untuk terus hidup di jalan yang benar.
Siapa dewa/dewi Hindu favoritmu dan kenapa?
Manasa. Dewi ular ini memang tidak termasuk dalam jajaran dewa/dewi besar, tapi selalu menjadi favoritku karena dia selalu memperjuangkan orang-orang yang tetap memujanya meski dia hanya setengah dewi. Beberapa tahun lalu, sepupuku yang merupakan seorang kurator seni pernah mengirimkan foto sebuah patung kuno perwujudan dewi ini. Aku sangat menyukai foto itu karena keindahannya membuatku merasa damai. Entah bagaimana, seminggu kemudian, buku pertamaku pun terjual! Selain itu, karena kesukaan pada dewi ini (dan karena sisi Slytherin-ku), aku punya banyak perhiasan bertema ular. [Rfd/Sumber: Blue Willow Bookshop]
Baca Juga: Kata Rick Riordan tentang Aru Shah The End of Time