6-Penulis-yang-pernah-merasakan-perang-dunia

6 Penulis Yang Pernah Merasakan Perang Dunia

Ditulis oleh ,

Yuk, bagikan artikel ini!

6-Penulis-yang-pernah-merasakan-perang-dunia

 

Pernahkah terbayang penulis buku Winnie the Pooh, yang ceritanya lucu nan menggemaskan itu, pernah menjadi bagian dari Unit Propaganda Rahasia di Perang Dunia I? Atau Ernest Hemingway, penulis The Old Man and the Sea, terluka akibat mortir tentara Austria? Hmmm. Simak, siapa saja penulis yang pernah merasakan medan perang dunia.

Ernst Junger

penulis-ikut-perang-dunia

Penulis satu ini telah menerbitkan puluhan judul buku dan termasuk penulis prolifik Jerman. Aktivitas menulisnya bangkit pasca Perang Dunia I. Di masa PD I, Ernst tercatat sebagai tentara Angkatan Darat Jerman dan terlibat dalam berbagai perang, salah satunya Battle of Amiens.

Luka-luka dan hampir tewas pernah dirasakan Ernst. Dalam sebuah perang di tahun 1918, Ernst tertembak di dada. Ia diselamatkan oleh salah satu anggota pasukan dengan dibopong. Namun, musuh menembak tewas tentara yang membopong Ernst. Ia kemudian diselamatkan oleh tentara yang lain. Beragam penghargaan pernah didapatkan Ernst, baik sebagai tentara maupun sebagai penulis.

Roald Dahl
roald-dahl-penulis-anakSebelum dikenal sebagai pengarang kisah seorang bocah miskin yang mendapatkan hadiah berkunjung ke pabrik cokelat, juga kisah anak perempuan cerdas yang sangat ‘rakus’ membaca, Roald Dahl sempat menjalani fase hidup yang getir sekaligus penuh tantangan.

Di usia tiga tahun, Dahl harus menerima kenyataan kehilangan kakak perempuan tertua dan ayahnya. Menginjak usia sembilan tahun, Dahl dikirim ke sekolah asrama yang dipimpin kepala sekolah yang gemar mencambuk murid-muridnya hingga terluka.

Pada Perang Dunia II, Dahl tercatat sebagai pilot muda Angkatan Udara Inggris. Dahl pernah terlibat pertempuran seorang diri dengan enam pesawat musuh sekaligus. Dua puluh pesawat Jerman pernah merasakan ‘keganasan’ Dahl dan berakhir menjadi bangkai logam. Tapi Dahl pernah juga ketiban nahas, pesawatnya pernah jatuh di kawasan Afrika Utara. Untungnya Dahl selamat.

Baca juga: 5 Permen & Cokelat Dari Pabrik Willy Wonka, Ternyata Ada Di Dunia Nyata!

A. A. Milne
Menggemaskan, lucu, dan bersahabat adalah gambaran yang lekat ketika membaca buku Winnie the Pooh. A. A. Milne orang yang berada di balik Pooh, beruang madu yang menjadi karakter utama buku tersebut, hingga kini dikenal sebagai salah satu penulis kesayangan dunia. Berkat karakter Winnie, Milne mendapatkan 5,6 miliar dolar.

Selain piawai mengarang, ternyataa Milne memiliki latar belakang yang unik, bahkan terkesan tak ada hubungannya dengan spesialisasinya menulis cerita anak. Milne pernah tercatat sebagai mahasiswa matematika di Cambridge. Ia juga pernah menjadi bagian dari Unit Propaganda Rahasia, yang banyak memberikan kontribusi selama Perang Dunia I. Namanya juga tercatat dalam British Army dengan jabatan terakhir sebagai Komandan Letnan II.

Ernest Hemingway
Kilas balik pada kehidupan Ernest Heernest-meningway-perang-duniamingway, niscaya membuat kita terperangah. Penulis flamboyan ini pernah beberapa kali merasakan medan pertempuran Perang Dunia.

Saat Perang Dunia I pecah, ia terlibat sebagai sopir ambulans pasukan Italia. Berkat keikutsertaannya, ia disematkan penghargaan Medal Perak untuk Keberanian. Ia sempat mengalami cedera yang cukup serius akibat mortir tentara Austria dan harus menjalani perawatan di Milan. Kala menjalani perawatan di Milan, Hemingway mengalami kisah cinta pertamanya. Ia bertemu suster Agnes von Kurowsky yang akhirnya ia lamar. Namun setelah lamaran itu diterima, Kurowsky malah pergi dengan pria lain. Dari kisah cinta nahasnya itu terciptalah cerita pendeknya yang terkenal, A Farewell to Arms. Lalu, Hemingway pergi ke Michigan melanjutkan perawatannya. Beberapa tahun kemudian, Hemingway ditugaskan untuk meliput Perang Saudara di Spanyol, tepatnya pada 1937.

Baca juga: Winnie the Pooh, Karakter Paling Dicintai Dunia

Arthur C. Clarke
Ketika 2001: A Space Odyssey terbit pada tahun 1968, masyarakat dunia geger. Bagaimana tidak, kisah novel tersebut menakjubkan, perihal pencarian manusia dalam menemukan kehidupan di semesta raya. Keyakinan Arthur bahwa manusia hidup berdampingan dengan makhluk-makhluk lain di luar bumi, yang menjadi motor cerita.

Ketertarikan Arthur pada luar angkasa, bermula dari masa kecilnya di Minehead, Inggris. Arthur kecil senang bermain di ladang pertanian, mengamati langit dan segala objeknya. Di waktu senggang, Arthur rajin membaca majalah fiksi ilmiah Amerika, Amazing Stories. Ia termasuk anggota pertama Masyarakat Pemerhati Angkasa Luar, sekelompok para pemimpi yang bertemu untuk mendiskusikan cara menempatkan manusia di bulan.

Selama Perang Dunia II dari tahun 1941-1946, Arthur pernah menjadi spesialis radar di Angkatan Udara Inggris. Ia terlibat dalam sistem peringatan dini radar yang berkontribusi pada kesuksesan Angkatan Udara Inggris di Perang Inggris Raya.

J. D. Salinger
J. D. SalingerNama J. D. Salinger mulai dikenal publik setelah The Catcher in the Rye terbit tahun 1951. Namanya terus melambung hingga dekade 60an. Sayangnya Salinger yang terkenal misterius itu, tiba-tiba saja menghentikan laju kariernya dan memilih menjauhi gemerlap popularitas pada tahun 1965, menyepi di kota New Hampshire.

Pribadi Salinger memang unik. Semua imbas dari apa yang pernah dilaluinya pada masa lalu. Pada musim semi tahun 1942, beberapa bulan setelah Amerika terlibat Perang Dunia II Salinger masuk ketentaraan. Kemudia ia terlibat dalam Perang Bulge dan Perang Hurtgen Forest.

Shane Salerno yang pernah membuat film dokumenter Salinger, mengatakan, “Perang menjadikannya (Salinger) seorang seniman tapi merusak kemanusiaannya dia. Perang itu meninggalkan trauma yang mengubah hidupnya.”[]

Baca juga: Kenny Loggins & Winnie the Pooh: Dari Buku Menjadi Lagu