Pernahkah kita merasa hampa di tengah hiruk pikuk kehidupan? Seolah ada yang kurang, ada sesuatu yang dicari, tetapi sulit ditemukan? Bagi banyak pencari kebenaran (salik), perjalanan spiritual bukan sekadar tentang menjalankan ibadah lahiriah, tetapi juga mencari kedekatan hati dengan Allah Swt.
Dalam tradisi Islam, ada banyak jalan yang dapat ditempuh menuju-Nya, salah satunya adalah tharîqah—sebuah jalan spiritual yang membimbing hati untuk lebih dekat kepada Tuhan. Namun, di antara sekian banyak tharîqah yang berkembang, tidak semuanya memiliki sanad atau silsilah yang sah.
Lalu, bagaimana kita bisa menemukan jalan yang benar? Bagaimana memastikan bahwa perjalanan spiritual yang kita tempuh memang sesuai dengan ajaran Rasulullah Saw.?
Jawabannya ada dalam Thariqah ‘Alawiyah, salah satu tharîqah yang diakui memiliki sanad yang muttashil—terhubung langsung dengan Rasulullah Saw. Melalui buku Menemukan Kembali Thariqah ‘Alawiyah karya Haidar Bagir, kita akan diajak untuk memahami kembali esensi perjalanan spiritual yang sah dan penuh berkah ini.
Tharîqah Mu‘tabarah vs. Tharîqah Ghairu Mu‘tabarah: Mana yang Sah?
Sebelum membahas lebih dalam tentang Thariqah ‘Alawiyah, ada baiknya kita memahami perbedaan dua kategori besar dalam dunia tharîqah:
- Tharîqah Mu‘tabarah: Jalan yang Sah dan Terhubung dengan Nabi
✅ Memiliki sanad muttashil – Silsilahnya terhubung langsung hingga Rasulullah Saw. melalui jalur yang sah.
✅ Mengikuti Sunnah Nabi – Ajarannya tetap dalam koridor syariat Islam dan diajarkan oleh ulama yang memiliki ilmu mendalam.
✅ Diakui oleh para ulama – Merupakan bagian dari tradisi Islam yang diwariskan secara turun-temurun.
Tharîqah Mu‘tabarah adalah tharîqah yang teruji dan tepercaya, karena bersumber dari sanad yang jelas dan diteruskan dari generasi ke generasi tanpa putus.
- Tharîqah Ghairu Mu‘tabarah: Jalan yang Terputus
❌ Sanad tidak jelas – Tidak memiliki silsilah yang bisa ditelusuri hingga Rasulullah Saw.
❌ Berisiko penyimpangan – Bisa saja mengandung ajaran yang bertentangan dengan syariat Islam.
❌ Tidak diakui oleh para ulama – Karena tidak memiliki sanad yang sah, tharîqah ini tidak diakui dalam tradisi Islam yang autentik.
Maka, dalam memilih jalan spiritual, sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa jalan yang kita tempuh memiliki sanad yang jelas dan sah.
Thariqah ‘Alawiyah: Perjalanan Spiritual yang Terhubung dengan Nabi Muhammad Saw.
Di antara berbagai tharîqah mu‘tabarah yang berkembang di dunia Islam, Thariqah ‘Alawiyah menjadi salah satu yang paling dihormati. Mengapa? Karena tharîqah ini memiliki sanad yang muttashil hingga Rasulullah Saw.
Asal-usul Thariqah ‘Alawiyah
Tharîqah ini berasal dari keturunan Nabi Muhammad Saw. melalui jalur Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah Az-Zahra r.a. Tharîqah ini mulai dikenal sejak abad ke-13 dan menyebar luas, termasuk ke Indonesia.
Melalui Thariqah ‘Alawiyah, seorang Muslim tidak hanya diajarkan cara beribadah yang benar, tetapi juga cara membangun kepribadian yang luhur, penuh kasih sayang, dan selalu mengutamakan keharmonisan dalam kehidupan.
Mengapa Thariqah ‘Alawiyah Begitu Populer di Indonesia?
Indonesia memiliki sejarah panjang dengan tradisi tharîqah. Banyak ulama besar dan wali yang mengajarkan tasawuf sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Thariqah ‘Alawiyah menjadi sangat populer di Indonesia karena:
✅ Mengajarkan keseimbangan antara spiritualitas dan kehidupan sosial.
✅ Memadukan ibadah dengan kepedulian terhadap masyarakat.
✅ Menjaga nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.
Buku Menemukan Kembali Thariqah ‘Alawiyah menjelaskan bagaimana tharîqah ini bukan sekadar praktik ibadah, tetapi juga menjadi panduan untuk hidup lebih bermakna dan lebih dekat kepada Allah Swt.
Mengapa Kita Perlu Kembali ke Tharîqah yang Sah?
Pada zaman modern ini, banyak orang merasa kehilangan arah dalam kehidupan spiritual mereka. Godaan duniawi semakin kuat, sementara nilai-nilai spiritual sering kali terabaikan.
Buku ini mengajak kita untuk:
– Mengenali kembali tharîqah yang sah dan memiliki sanad jelas.
– Membedakan antara tharîqah yang benar dan yang tidak teruji keasliannya.
– Memahami pentingnya perjalanan spiritual yang autentik dan berkah.
Melalui buku ini, kita tidak hanya mendapatkan wawasan tentang Thariqah ‘Alawiyah, tetapi juga menemukan makna sejati dari perjalanan spiritual yang benar.
Buku Menemukan Kembali Thariqah ‘Alawiyah karya Haidar Bagir menjadi panduan bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang perjalanan spiritual yang murni dan benar.
[PESAN BUKUNYA DI SINI]
Referensi
- Haidar Bagir. Menemukan Kembali Thariqah ‘Alawiyah.
- Kementerian Agama Republik Indonesia. “Pengertian dan Klasifikasi Thariqah dalam Islam.”
- Al-Qur’an dan Hadis. Surah Al-Ahzâb [33:21] tentang keteladanan Rasulullah Saw.
- Buku Tasawuf Imam Al-Ghazali. Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn tentang pentingnya tharîqah yang memiliki sanad yang jelas.
- Islamic Studies Resources. Materi pembelajaran tentang tasawuf dan tharîqah dalam Islam.