Deskripsi
Rafilus mati dua kali. Kemarin dia mati. Hari ini, tanpa pernah hidup kembali, dia mati lagi. Dia berkaki dua, berjalan seperti manusia biasa, akan tetapi langkah-langkah kakinya menimbulkan derap bagaikan kendaraan berat. Budi Darma meminjam suara Tiwar untuk menuliskan hidup Rafilus dan tokoh-tokoh ajaib lainnya. Budi Darma membongkar tiap sudut pikiran manusia. Menghadirkan hal-hal absurd yan gtak terpikirkan oleh kebanyakan orang. Rafilus dengan segala keunikannya menjadi cermin akan keragaman psikologis manusia-polos sekaligus kompleks.
Keunggulan Buku
“Dalam kisah manusia magis bernama Rafilus, niscaya kita temukan benderang mutiara-mutiara perenungan.” -Dee Lestari, ; penulis[ENTER]Budi Darma-seorang pengarang cerdas, teliti, sekaligus `nakal`-menggambarkan kompleksitas dengan ketelatenan yang nyaris mengerikan.”-Intan Paramadhita; penulis[ENTER]”Prosa-prosa Budi Darma adalah dunia jungkir balik. Kejam, absurd, dan menakutkan.”-Nirwan Dewanto; sastrawan[ENTER]”Inilah novel pertama Indonesia yang nyaris sekali tidak menggunakan dialog.”-Maman S. Mahayana; kritikus sastra