Search
Close this search box.

Jika Tuhan Maha Pengasih dan juga Maha Kuasa, kenapa Dia membiarkan ada penderitaan dan keburukan di dunia ini?

Ditulis oleh Minou, Admin Noura

Yuk, bagikan artikel ini!

Pernahkah pertanyaan ini menghampiri pikiran kita? Kita lupa bertanya “Kenapa Tuhan memberikan begitu banyak—jauh-jauh lebih banyak—keteraturan, kebaikan dan kenikmatan?” Makrifat Sakit dan Kematian sejatinya merupakan respons terhadap salah satu persoalan klasik dalam filsafat, yang disebut dengan masalah teodisi atau keadilan Tuhan, pada rumusan pertanyaan tersebut.

 

Buku ini berawal dari coret-coretan berseri saya tentang kematian di suatu milis, lebih dari 20 tahun lalu. Saat itu saya mulai tertarik dengan aspek ‘irfân atau filosofis dari tasawuf. Dan, kematian tentu saja adalah suatu topik yang amat menarik dalam bidang ini. Buku ini menampung concern saya tentang persoalan penderitaan, sakit, kematian, dan kehidupan setelah mati. Sampai batas tertentu, isi buku ini sebenarnya membahas suatu persoalan klasik dalam filsafat yang disebut teodisi (theodicy). Yakni, sebagai jawaban untuk pertanyaan: Jika Tuhan Maha Pengasih, Penyayang, dan juga Mahakuasa, kenapa Dia membiarkan ada penderitaan dan keburukan di dunia ini? Maka, jadilah buku ini yang berupaya mencari makna positif—yang sejalan dengan sifat kemahapengasihan, kemahapenyayangan, dan kemahakuasaan Tuhan itu. Dengan kata lain, buku ini berupaya melihat kesejalanan, bukan kontradiksi sifat-sifat Tuhan itu dengan adanya penderitaan di dunia. [Haidar Bagir]

 

Dapatkan buku Makrifat Sakit dan Kematian karya Haidar Bagir di sini!

Shopee Mizanstore