Search
Close this search box.
Apakah Batita Perlu Minum Susu Formula?

Apakah Batita Perlu Minum Susu Formula?

Ditulis oleh ,

Yuk, bagikan artikel ini!

 

Ditulis oleh: F. B. Monika

F. B. Monika adalah konselor menyusui yang bergabung dalam La Leche League (LLL), organisasi internasional non-profit pendukung ASI-menyusui dan menjadi leader pertama serta satu-satunya dari Indonesia. Monika juga penulis Buku Pintar ASI dan Menyusui.

Pertanyaan di atas adalah pertanyaan klasik yang hingga saat ini masih banyak yang bertanya hal yang sama. Saya buka dengan pertanyaan karena saya tidak ingin menghakimi banyak orang tua dan pengasuh yang memberikan Sufor kepada anak-anak yang dalam rentang usia toddler/batita (1-3 tahun) atau yang lebih besar (pre schooler) dst.

Sebelum melanjutkan ada beberapa hal yang perlu diketahui:

  • Istilah berdasarkan rentang usia : Infant adalah bayi berusia 0 hingga 1 tahun, toddler / batita dengan rentang usia 1-3 tahun, pre schooler / balita dengan rentang usia 4-5 tahun.
  • Kenapa yang ditanyakan spesifik Sufor? Karena sufor khusus untuk infant (bayi usia 0 – 12 bulan) sudah dibahas khusus, yaitu ketika karena indikasi medis Ibu tidak dapat memberikan ASI dan atau bayi tidak dapat, tidak boleh menerima ASI sehingga membutuhkan PASI (Pengganti ASI) berupa infant formula.
  • Anjuran WHO dan berbagai organisasi internasional adalah pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun atau lebih.

Bisa baca tulisan lama saya: [klik di sini]

Lalu kenapa infant tidak boleh diberi Susu segar pasteurisasi/UHT ? Jawabannya sudah lama saya tulis juga:[klik di sini]

Dan saat anak menginjak usia 1 tahun porsi makan vs ASI/PASI mengambil porsi yang jauh lebih besar (70% – 30%) dan anak pun sudah makan table food makanan keluarga. Akhir tahun lalu saya membaca sebuah artikel orang tua di Australia yang panik karena untuk beberapa lama Susu formula untuk toddler (istilahnya growing up milk/formula) hilang dari pasaran dan harganya menjadi meroket. Silahkan yang mau belajar proses pembuatan sufor tentu tidak akan sulit menemukan bahwa di dalam berbagai merk sufor sudah ditambahkan (istilahnya fortified/difortifikasi) berbagai vitamin, mineral dan lain-lain, karena di dalam pemrosesannya hilang berbagai kandungan nutrisi. Di Australia sendiri tidak ada regulasi detil mengenai komposisi toddler formula ini.

Baca juga: Apapun Yang Terjadi, Tetaplah Menyusui

Kembali ke judul di atas yang berupa pertanyaan. Ternyata pernyataan tegas dari negara-negara ini adalah:

“Health authorities in Australia and across the world have unequivocally decried toddler formula as unnecessary. Just this week, the Public Health Association of Australia again urged pharmacists, GPs and nurses to inform parents that these products are a waste of money.”

“The government’s advice is that they (growing up milk) are not necessary and in October 2013 the European Food Safety Authority (EFSA) also published an opinion stating that these milks provide no additional value to a balanced diet. The EFSA opinion also said their ‘scientific experts could identify “no unique role” for young-child formula in the diet of young children.’

Furthermore, while the composition of baby milk and follow-on formula is strictly regulated, toddler milks are not covered by similar composition legislation and there are no controls on how they can be promoted.”

Intinya apabila anak sudah menginjak usia 1 tahun, teruslah lanjutkan pemberian ASI. Anak BOLEH mulai mengkonsumsi susu lain tidak berlebihan di mana susu lain ini ya susu segar Pasteurisasi/UHT.

Makan menu 4 Bintang, mengikuti kaidah PGS (Panduan Gizi Seimbang) bervariasi adalah yang utama. Sehingga orang tua yg paham akan mengerti bahwa berdasarkan fakta bahwa Growing up milk/Sufor khusus untuk batita tidak lebih superior dibanding susu segar pasteurisasi/UHT, juga secara harga ortu paham mana yang lebih murah, tentu dengan mudah akan menjawab pertanyaan saya di atas.

Baca juga: Agorafobia, ‘Monster’ Bagi Para Kaum Hawa

Lalu kenapa demand/permintaan Sufor batita ini tinggi?

Sebagaimana demand untuk infant formula yang juga tinggi, jawabannya selalu sama yaitu gencarnya iklan, promosi susu formula ini. Dan sayangnya iklan Sufor batita ini langsung/tidak langsung mengiklankan juga infant formula dengan merk yang sama.

Waktu dulu saya mengikuti pelatihan Pelanggaran Kode Internasional WHO oleh Mr David dari HQ UNICEF New York, iklan sufor toddler dst ini memang tidak diatur khusus terutama di Indonesia.

Sehingga persepsi bahwa minum sufor tersebut membuat anak berbadan bagus, pintar, cerdas, berprestasi dan lain-lain yang menancap kuat di benak orangtua yang berulang-ulang melihat iklannya.

Batita memang target pasaran empuk produsen sufor. Anak-anak yang sulit makan, picky eater karena berbagai sebab seringkali diambil jalan pintas solusinya adalah dengan memberi sufor. Bahkan sejak beberapa tahun lalu muncul sufor dengan varian sayur dan buah untuk solusi anak yang sulit / tidak suka makan sayur dan buah. Benar-benar membuat saya geleng kepala.[]