Search
Close this search box.

Acara “Becoming a Changemaker” di Indonesia International Book Fair

Ditulis oleh ,

Yuk, bagikan artikel ini!

Minggu lalu (13/11), di Indonesia International Book Fair menghadirkan acara “Becoming a Changemaker”. Acara ini sekaligus penanda diterbitkannya 12 seri buku Room to Read.

Dihadiri oleh para penulis, ilustrator, editor, art director beserta para “changemaker” yang menjadi tokoh dalam buku-buku tersebut, acara berjalan meriah dan penuh sorak-sorai dan tepuk tangan.

Diselingi juga dengan kegiatan read aloud atau membacakan nyaring buku “Luftan dan Monster”.

Kerjasama Penerbit Noura dan Room to Read dan yayasan Ashoka pada tahun ini menghasilkan 4 buku dengan tema yang berbeda.

Buku anak naratif nonfiksi ini mengisahkan tokoh-tokoh pembaharu di antaranya adalah Butet Manurung dalam buku berjudul “Butet dan Orang Rimba”, RJ dalam buku berjudul “Pahlawan Sampah Elektronik”, Itrin dalam buku berjudul “Penenun Mimpi”, dan Luftan dalam buku berjudul “Luftan dan Monster”.

Serial buku cerita bergambar ini dikenalkan kepada pembaca anak-anak dengan rentang usia 7 hingga 12 tahun.

Yayasan Ashoka adalah jejaring kewirausahaan sosial global, menghubungkan sekitar 3.000 Fellow di lebih dari 80 negara yang bekerja untuk mewujudkan gagasan mereka mengubah dunia. Ashoka mengusung visi “Everyone A Changemaker”, untuk menciptakan komunitas global dimana semua orang dapat pembawa perubahan.

Buku-buku ini dapat dibeli di berbagai toko buku, serta diakses oleh sekolah dengan menggunakan dana BOS Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; serta diakses secara gratis melalui literacycloud.org.

“Kami berharap bisa mengajak anak-anak untuk mengerti bahwa ada banyak pembaharu di Indonesia yang melakukan perubahan positif, dan memberikan keyakinan bahwa mereka pun bisa menjadi pembaharu di lingkungannya nanti,” papar Nani Zulminarni, Direktur Yayasan Ashoka Asia Tenggara.