Parents, pernahkah si Kecil tiba-tiba enggan mandi atau menolak pakai deodoran saat mulai aktif berkeringat? Atau mungkin dia malu saat teman-temannya bilang dia bau? Masa kecil memang penuh cerita lucu yang kadang bikin geli, kadang juga bikin kita berpikir: bagaimana, ya, cara terbaik mengenalkan pentingnya kebersihan tubuh kepada anak tanpa membuat mereka merasa sedang dimarahi?
Tenang, kini ada cara seru dan menyenangkan: lewat cerita Pangeran Katak yang Bau Ketek karya Noor H. Dee! 🐸✨
Katak Lucu, Ketek Bau, tapi Penuh Makna
Cerita ini berpusat pada tokoh Pangeran Katak yang, seperti judulnya, punya masalah klasik tapi sering dianggap remeh: bau ketek! Tapi alih-alih menjadikannya bahan ejekan semata, cerita ini justru menyulap bau badan menjadi pintu masuk menuju pesan moral yang penting—yakni tentang menjaga kebersihan diri dan tidak malu untuk memperbaiki diri.
Ketika Pangeran Katak menyadari bahwa bau tubuhnya bikin semua orang pingsan, termasuk dirinya sendiri, dia belajar memahami pentingnya mandi, membersihkan tubuh, dan tidak menyepelekan hal-hal kecil seperti bau badan. Ini bukan sekadar cerita humor. Ini cerita edukatif yang dibungkus dalam tawa dan rima jenaka.
Belajar dari Bau: Menanamkan Nilai Kebersihan Sejak Dini
Anak-anak sering belajar lebih cepat dari cerita dibanding nasihat. Buku ini menjadi alat bantu luar biasa untuk mengenalkan konsep kebersihan tubuh—mulai dari rutin mandi, mengganti pakaian, hingga menggunakan deodoran—tanpa harus membuat anak merasa digurui.
Melalui tokoh Pangeran Katak yang aneh tapi menyenangkan, si Kecil akan belajar bahwa menjaga kebersihan bukan sekadar soal penampilan, tetapi juga bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri dan orang lain. Dengan begitu, mereka lebih sadar dan bertanggung jawab atas tubuhnya.
Cerita Kocak, Ilustrasi Menarik, dan Pesan yang Melekat
Selain ceritanya yang unik dan penuh humor, ilustrasi dalam buku ini juga sangat ekspresif dan menghidupkan suasana. Tak heran, Pangeran Katak yang Bau Ketek direkomendasikan untuk anak-anak usia 3–6 tahun dan sudah mendapatkan banyak pujian dari para ahli literasi anak.
Buku ini bukan hanya seru untuk dibacakan saat waktu cerita, tetapi juga bisa menjadi pembuka obrolan ringan antara Parents dan anak tentang kebersihan tubuh, rasa percaya diri, dan bagaimana menghadapi komentar orang lain dengan positif.
Jadi, Parents, jangan menunggu anak merasa minder duluan karena bau badan atau merasa berbeda dari teman-temannya. Mulailah dengan cara sederhana yang menyenangkan—bacakan buku ini, tertawa bersama, dan ajak si Kecil belajar bahwa menjaga tubuh tetap bersih itu keren!
Temukan buku Pangeran Katak yang Bau Ketek dan koleksi cerita anak berkualitas lainnya!
[PESAN BUKUNYA DI SINI]
Referensi:
Noor H. Dee (2025). Pangeran Katak yang Bau Ketek. Noura Kids.
https://nourabooks.co.id


