Halo, Nourans!
Kisah cinta sering kali dikaitkan dengan kebahagiaan, tawa, dan kehangatan. Namun, ada sisi lain dari cinta yang justru lebih dalam maknanya—ketulusan tanpa pamrih. Salah satu kisah yang begitu menyentuh hati adalah kisah Yasuo Takamatsu, pria yang kehilangan istrinya dalam peristiwa tsunami Jepang pada 11 Maret 2011.
Yasuo kehilangan istrinya, Yuko, saat bencana melanda, dan hingga kini, jasadnya belum ditemukan. Namun, alih-alih menerima kehilangan begitu saja, Yasuo memilih jalan yang berbeda. Pada usia 56 tahun, ia mengambil kursus menyelam, bukan untuk rekreasi atau petualangan, melainkan untuk satu tujuan yang menyayat hati: mencari istrinya di kedalaman laut.
Sejak tahun 2013, Yasuo sudah menyelam lebih dari 600 kali di sekitar perairan Onagawa, tempat terakhir Yuko terlihat. Setiap kali ia menyelam, ia tahu bahwa peluang menemukan Yuko semakin kecil. Namun, itu tidak menghentikannya. Baginya, menyelam bukan sekadar pencarian, tetapi sebuah cara untuk tetap merasa dekat dengan wanita yang ia cintai. “Aku hanya ingin menemukan istriku,” ujarnya dalam sebuah wawancara, mencerminkan ketulusan dan kesetiaan yang luar biasa (BBC News, 2021).
Kisah Yasuo mengajarkan kita bahwa cinta sejati tidak selalu tentang memiliki, tetapi tentang pengorbanan dan ketulusan. Ia tidak mengharapkan balasan apa pun, hanya ingin menepati janjinya untuk selalu ada bagi istrinya, meskipun tak lagi dalam dunia yang sama.
Jika kita renungkan lebih jauh, cinta seperti ini tidak hanya berlaku dalam hubungan manusia, tetapi juga dalam hubungan kita dengan Tuhan. Terkadang, kita menjalankan ibadah atau berbuat kebaikan dengan harapan mendapatkan imbalan. Namun, cinta sejati kepada Tuhan semestinya seperti cinta Yasuo kepada Yuko—tulus, tanpa syarat, dan terus dilakukan meskipun tidak selalu mendapat jawaban.
Nourans, jika kamu ingin mendalami makna cinta sejati dalam hubungan spiritual, temukan jawabannya dalam buku Jatuh Cinta kepada-Nya. Siapa tahu, perjalanan Yasuo juga bisa menjadi inspirasimu dalam menemukan makna cinta yang lebih dalam.
[PESAN BUKUNYA DI SINI]
Referensi:
- BBC News. (2021). Yasuo Takamatsu: The Man Who Still Dives to Find His Wife Lost in Tsunami.
- Niwayama, T. (2018). Post-Tsunami Recovery and the Persistence of Love: A Sociological Study of Grief in Japan. Japan Social Research Journal.