PUASA DAN CINTA

Ditulis oleh Minou, Admin Noura

Yuk, bagikan artikel ini!

Perintah Puasa

Perintah puasa merupakan bagian dari cinta Allah kepada manusia. Padahal, kalau dilihat dari larangan makan dan minum dari Subuh sampai Maghrib, bukankah itu menyiksa? Orang yang menganggap puasa itu menyiksa, dia belum paham hakikat makna dan rahasia puasa. Karena tak mungkin Allah Sang Maha Cinta menyiksa manusia, yang dicintai-Nya.

Kondisi ini mirip dengan ketika, masih kecil, kita dipaksa oleh orangtua bangun pagi dan segera mandi untuk berangkat sekolah, dilarang tidur lebih dari pukul 11 malam, dan berbagai larangan yang lain. Kita merasa tersiksa karenanya. Tapi sekarang, ketika sudah memahami bahwa yang mereka perintah dan larang itu ternyata sangat bermanfaat untuk masa depan kita, pandangan kita menjadi berbeda. Kita bisa memahami bahwa maksud tindakan orangtua pada waktu itu, yang sangat ketat dan memaksa, adalah untuk pembentukan karakter. Sehingga sekarang, ketika karakter kita sudah terbentuk, kita bisa melakukan hal yang sama dengan senang hati. 

Begitu pula terhadap puasa. Allah mewajibkan kita berpuasa karena Allah tahu betapa besar manfaat puasa bagi kita. Baik kita mengeluh atau tidak, puasa tetap wajib bagi kita, dan kita yang akan memanen hasilnya, memanen manfaatnya. Dan memang segala perintah Allah, manfaatnya untuk manusia. Bukankah itu cinta? Allah tidak punya kepentingan atas perintah-Nya. Satu-satunya kepentingan-Nya adalah melihat kecintaan-Nya—kita—bahagia, sejahtera, dan mendapat banyak manfaat. Dari aspek ini sebenarnya puasa itu manifestasi dari cinta Allah kepada kita.

 

Bersambung ke tulisan berikutnya –>