Jalankanlah Rencanamu, tetapi Jangan Lupakan Takdirmu!

Ditulis oleh Minou, Admin Noura

Yuk, bagikan artikel ini!

Bersyukur sering kali menjadi kata yang melelahkan untuk didengar. Terlebih lagi, ketika kita sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Ditambah lingkungan yang tidak mendukung. Bukannya memberikan kenyamanan, orang-orang di sekitar kita terus berkata “Kamu harus bersyukur” atau dengan nada menyalahkan “Berarti kamu kurang bersyukur”. 

Pada waktu yang tidak tepat, hal-hal baik pun akan sulit diterima oleh pikiran dan hati kita. Sama halnya seperti hujan yang penuh dengan keberkahan pada saat tenda pernikahan didirikan. Para tamu undangan terlihat kesal karena kehujanan dan make-up-nya yang luntur. Meski mereka memahami hujan itu suatu berkat, tetapi rasanya sulit untuk menerimanya.

Bersyukur sangat sulit dilakukan ketika amarah masih mendominasi situasi. Adakalanya kita bertanya-tanya mengapa, ya, hal ini terjadi? Mengapa pada situasi seperti ini bisa terjadi? Dan, mengapa harus aku yang mengalami? Meskipun sudah mempersiapkannya dengan matang, tetap saja ada hal yang terjadi di luar kontrol manusia.

Misalnya, saat berencana untuk berlibur ke Bali. Jauh-jauh hari kita sudah pesan tiket pesawat, mengajukan cuti tahunan, mengemas baju, booking hotel bahkan mobil sewaan untuk dibawa berkeliling mengunjungi tempat wisata. Sayangnya pada hari keberangkatan, mobil yang ditumpangi menuju bandara harus ganti ban karena bocor. Alhasil, ketinggalan pesawat. Rasa marah, kesal dan kecewa tidak bisa dihindarkan. Lalu, enam jam kemudian ada berita bahwa tempat yang ingin dikunjungi terjadi bencana alam. Kira-kira, bagaimana perasaan kita setelah mendapatkan berita tersebut? Bukankah kita sedang diselamatkan dari bencana?

Kalau dipikirkan lagi, ada-ada saja cara kerja dunia. Rencana sehebat apa pun, kalau kita ditakdirkan untuk selamat, semesta akan melindungi kita dengan caranya. Lebih baik rugi uang daripada harus bertaruh nyawa yang mungkin belum siap kita hadapi. Kejadian tersebut bisa jadi titik balik bagi seseorang agar bisa menahan diri, untuk tidak mudah marah dengan keadaan dan mengubahnya menjadi rasa syukur. 

Kamu bisa membaca buku dari Dr. Kerry Howells yang berjudul How Can I Be Grateful When I Feel So Resentful?. Penelitiannya selama 25 tahun ini mungkin akan membantu kamu mendapatkan strategi praktis untuk lebih memahami cara kerja dunia yang rumit dengan cara bersyukur. Dapatkan bukunya hanya di Mizanstore Official!

[PESAN BUKUNYA DI SINI]