Nama Lauren Oliver mulai dikenal sejak trilogi distopianya, Delirium, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sayangnya karena hal itu, banyak pembaca yang hanya mengenalnya sebagai penulis cerita remaja. Padahal Lauren juga menulis novel untuk anak-anak lho!
Salah satu karya Lauren yang ditujukan untuk anak-anak adalah hasil kolaborasinya dengan H.C. Chester, yaitu seri Curiosity House yang terpilih menjadi salah satu nominasi Edgar Award untuk kategori Best Juvenile Mystery. Seri terbaru Lauren ini merupakan perpaduan menarik antara kisah petualangan dan makna persahabatan khas anak-anak. Namun, yang membuat seri Curiosity House berbeda dari kebanyakan novel anak lainnya adalah karakter-karakter unik yang lekat dengan nuansa sirkus.
Thomas si Lentur & Sam yang Kuat
Pertama, ada dua bocah laki-laki yang benar-benar unik yaitu Thomas dan Sam. Thomas, si lentur yang sangat menyukai teka-teki dan puzzle ini, bisa membengkokkan tubuhnya ke berbagai posisi.
Sam, bocah yang satu lagi, memang tidak punya tubuh selentur Thomas tapi dia adalah bocah super kuat. Saking kuatnya, Sam si penyayang binatang ini bisa mengangkat sebuah mobil dengan satu tangannya demi menyelamatkan seekor anjing yang terperangkap di bawahnya!
Pippa sang Mentalis & Max si Pelempar Jitu
Berikutnya, ada dua anak perempuan dengan kemampuan yang luar biasa: Pippa dan Max. Pippa adalah seorang mentalis ya Curiosity House mampu membaca pikiran. Meskipun untuk saat ini dia baru bisa ‘membaca’ isi saku orang lain, Pippa tidak bisa diremehkan. Karena sangat mencintai buku dan hobi membaca, Pippa punya otak yang sangat cerdas.
Nah, kalau Pippa beraksi dengan otaknya, Max justru beraksi secara fisik dengan kemampuannya melempar pisau. Lemparannya sangat jitu sampai-sampai dia bisa memotong kumis seseorang dari jarak puluhan meter. Karena kemampuan melempar adalah senjata utamanya, Max selalu membawa satu set pisau ke manapun dia pergi. Jadi, jangan coba-coba cari masalah dengan Max ya!
Raksasa ‘Smalls’ & Danny si Kurcaci
Museum Aneh tapi Nyata juga dihuni oleh Smalls si raksasa setinggi lebih dari dua meter dan Danny si kurcaci mungil. Kebanyakan orang mungkin menganggap tinggi badan yang unik adalah keistimewaan mereka, padahal mereka bukan raksasa dan kurcaci biasa. Sebenarnya, Smalls adalah seorang pujangga yang sudah menerbitkan beberapa karyanya di sebuah majalah sastra dan Danny adalah seorang pecinta musik dari Irlandia yang pandai memainkan seruling, biola, dan bagpipe (seruling asal Skotlandia).
Phoebe sang Nyonya Gemuk & Betty si Wanita Jenggot
Bukan Museum Aneh namanya kalau tanpa Phoebe dan Betty. Phoebe, yang berat badannya mencapai setengah ton, selalu bangga jadi wanita gemuk. Lucunya, dia justru merasa takut setengah mati saat berat badannya turun hampir 5 kg karena terserang penyakit flu.
Namun keanehan Phoebe bukan apa-apa dibandingkan dengan Betty. Wanita yang hobi menyanyi, menjahit, dan mendengarkan radio ini punya jenggot yang super panjang. Bukannya merasa malu dan rajin memotong jenggot itu, Betty malah terus memanjangkan jenggotnya. Dia bahkan tidak mengizinkan siapa pun yang ingin memotong sejumput jenggotnya untuk dibawa pulang sebagai suvenir!
Andrew si Bocah Buaya & Howie si Pemuda Burung Hantu
Selain dua wanita unik tadi, Museum Aneh tapi Nyata milik Mr. Dumfrey juga dihuni oleh Andrew dan Howie. Andrew dijuluki ‘bocah buaya’ karena punya gigi-gigi kecil yang bengkok dan kulit kering yang bersisik seperti reptil, sedangkan Howie dijuluki ‘pemuda burung hantu’ karena dapat memutar kepalanya hingga 180 derajat!
Selain kesepuluh karakter unik di atas, masih banyak karakter lain yang bermunculan di seri Curiosity House, dari Goldini sang Pesulap hingga Chubby si Pemuda Super kurus. Kalau kamu berkesempatan untuk mengunjungi Museum Aneh tapi Nyata milik Mr. Dumfrey, siapa yang ingin kamu temui? [Rfd]
