Banyak orang mencari kepuasan diri hingga melanglang buana tanpa tentu arah, berusaha meraihnya melalui kepemilikan maupun keriaan yang ditawarkan oleh dunia. Padahal, kepuasan sejatinya berasal dari dalam diri. Buah dari usaha kita mengembangkan kesadaran diri, bersyukur, dan fokus pada hal yang benar-benar penting. Dengan bekal itu, kita dapat menemukan kedamaian serta kepuasan abadi, tak peduli seberapa kuat badai menerjang.
The Golden Sayings, naskah berusia lebih dari dua milenium yang masih relevan hingga kini sebagai panduan untuk menjalani kehidupan yang damai dan bermakna. Mulai dari penguasaan diri hingga penerimaan akan takdir, Epictetus mengajarkan kita untuk dapat mengembangkan kebijaksanaan batin dan moral yang akan membantu kita menghadapi beragam tantangan kehidupan.
Naskah ini diperkaya dengan pemaknaan oleh Lia Golledge, Prokopton* yang telah menjalani hidup Stoik selama satu dekade. Diharapkan, nilai-nilai yang diungkapkan Epictetus pada buku ini dapat lebih mudah Anda resapi dan praktikkan.
*Istilah dalam Stoikisme, yaitu orang yang berusaha menjadi lebih baik.
Mengenal Buku The Golden Sayings
Buku yang sudah berusia dua milenium ini sarat dengan kebajikan yang masih relate untuk diterapkan pada masa kini. Buku ini berisi kalimat penuh hikmah yang akan membuat hidup pembaca lebih ringan dan legawa. Dikemas dengan bahasa yang lebih ngepop, buku The Golden Sayings dapat dibaca oleh siapa saja.
The Golden Sayings terdiri dari 185 fragmen yang cenderung pendek, sehingga mudah dibaca kapan saja dan di mana saja. Selain itu, kalimat-kalimatnya pun indah tetapi sarat makna sehingga bisa dijadikan quotes untuk para pembaca.
Mengenal Epictetus
Epictetus (sekitar 50–135 M), filsuf Stoik Yunani yang lahir sebagai budak di Hierapolis, Frigia (sekarang Pamukkale, Turki). Meski lahir sebagai budak, dia akhirnya dibebaskan dan menjadi salah satu pemikir Stoik terkemuka yang pernah ada.
Epictetus tidak pernah menulis ajarannya sendiri. Tulisan-tulisannya direkam dan diterbitkan oleh muridnya, Arrian, dan diterbitkan dalam bentuk “Discourses” dan “Enchiridion” (Manual). Filsafat Epictetus menekankan bahwa kebahagiaan dan kebebasan sejati datang dari pemahaman tentang apa yang bisa kita kendalikan dan apa yang tidak. Ia menekankan pentingnya mengembangkan disiplin diri, kebajikan, dan ketenangan batin dengan berfokus pada tindakan dan sikap kita sendiri daripada peristiwa eksternal.
Temukan makna hidupmu dalam buku The Golden Sayings karya Epictetus di Mizanstore Official.