Search
Close this search box.

Spirit Islam
pada Masa
Revolusi Indonesia

Dalam kajian besar ini, Kevin W. Fogg meninjau ulang Revolusi Indonesia (1945-1949) sebagai perjuangan umat Islam. Dalam spirit keagamaan inilah, kaum Muslim taat—yang jumlahnya hampir separuh populasi—berperang. Mereka teryakinkan dengan seruan jihad dari ulama dan kiai bahwa mereka sedang menjalankan perang sabil melawan kaum kafir penjajah.

Sinopsis

Sejarah Revolusi Indonesia dipenuhi penggambaran perang revolusi sebagai perang nasionalistis atau berbasis kelas. Dalam kajian besar ini, Kevin W. Fogg meninjau ulang Revolusi Indonesia (1945-1949) sebagai perjuangan umat Islam. Dalam spirit keagamaan inilah, kaum Muslim taat—yang jumlahnya hampir separuh populasi—berperang. Mereka teryakinkan dengan seruan jihad dari ulama dan kiai bahwa mereka sedang menjalankan perang sabil melawan kaum kafir penjajah. 

Namun di kancah politik, para pemimpin nasional mengesampingkan unsur Islam ketika mereka merumuskan dokumen-dokumen pendirian Indonesia. Dengan cara itu, mereka menciptakan preseden revolusi yang terus berdampak pada negara sampai saat ini. Studi tentang perang anti-penjajah negeri berpenduduk Muslim terbanyak di dunia ini menunjukkan bagaimana Islam berfungsi sebagai ideologi revolusi pada era modern.

Spesifikasi

Dr. Kevin W. Fogg

Seorang ahli sejarah Asia Tenggara, dengan spesialisasi di bidang komunitas masyarakat Islam dan Indonesia pasca-kolonial. Saat ini dia menjabat sebagai Direktur Muda untuk Carolina Asia Center di Universitas Carolina Utara di Chapel Hill, Amerika Serikat. Sebelumnya dia bekerja di Oxford, Inggris, tepatnya di Pusat Studi Islam Oxford dan Fakultas Sejarah di Universitas Oxford.

Dr. Fogg berasal dari Richmond, Virginia, Amerika Serikat. Dia memperoleh gelar BA dari Universitas Duke di bidang Sejarah serta Bahasa dan Sastra Asia dan Afrika. Kemudian dia melanjutkan studinya di Universitas Yale dan meraih gelar MA, Mphil, dan PhD di bidang Sejarah. Di sana dia juga bekerja sama dengan Council on Southeast Asia Studies.

Baca selengkapnya

Penelitiannya di Indonesia didukung oleh Universitas Yale, program Fulbright and Fulbright-Hays melalui AMINEF, British Academy, Gerda Henkel Stiftung, serta berbagai universitas dan organisasi Islam di nusantara, terutama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat.

Dr. Fogg merupakan anggota dewan editorial beberapa jurnal di Inggris dan Indonesia, dan dia aktif menulis artikel dan bab buku di tempattempat lain. Dia juga menjadi salah satu penerjemah kumpulan cerpen A.A. Navis ke dalam bahasa Inggris, yang diterbitkan oleh Lontar.
Selain publikasi-publikasi tradisional, Dr. Fogg juga aktif memproduksi proyek-proyek digital, seperti podcast pelatihan untuk pemerintah
Inggris dan database daring legislator Indonesia www.konstituante.net.