Search
Close this search box.

Trials Of Apollo #3: The Burning Maze

Lagi-lagi kaisar jahat. Apollo bosan (ketakutan juga, sebenarnya). Dia harus menyelamatkan Oracle ketiga yang disekap dalam kepungan Labirin Api yang membara dengan bantuan Grover, satir kesayangan Percy Jackson, serta Meg, majikan Apollo kini. Ya, tentu saja ada banyak rintangan. Dan tidak ada yang lebih membuat Apollo gemetar daripada menghadapi si Kuda milik kaisar terkejam dalam sejarah. Kuda gagah yang bisa bicara, luar biasa pintar, dan sama liciknya dengan sang Tuan.

Ini pertarungan untuk memperebutkan tampuk kekuasaan di antara tiga dewata: sang Titan mantan Dewa Matahari; Apollo, Dewa Matahari yang untuk sementara dikutuk jadi manusia; dan kaisar gila yang berambisi ingin menjadi Dewa Matahari Baru. Apollo babak belur, tetapi Zeus tetap tidak berbelas kasihan, jadi Apollo terus saja melempar panah, coba-coba bernyanyi untuk meminta pertolongan, dan berharap mereka diselamatkan seorang pahlawan.

Dan berani-beraninya si Oracle memberinya teka-teki padahal ini masalah hidup dan mati! Benar-benar tidak berperikedewaan!

Deskripsi

LA Times Bestseller
Petaluma’s Copperfield’s Book Store Top Selling Titles
Barnes & Noble’s Best Beach Reads
WALL STREET JOURNAL-BEST SELLERS
Hindustan Times-Nielsen Top 10

Lagi-lagi kaisar jahat. Apollo bosan (ketakutan juga, sebenarnya). Dia harus menyelamatkan Oracle ketiga yang disekap dalam kepungan Labirin Api yang membara dengan bantuan Grover, satir kesayangan Percy Jackson, serta Meg, majikan Apollo kini. Ya, tentu saja ada banyak rintangan. Dan tidak ada yang lebih membuat Apollo gemetar daripada menghadapi si Kuda milik kaisar terkejam dalam sejarah. Kuda gagah yang bisa bicara, luar biasa pintar, dan sama liciknya dengan sang Tuan.

Ini pertarungan untuk memperebutkan tampuk kekuasaan di antara tiga dewata: sang Titan mantan Dewa Matahari; Apollo, Dewa Matahari yang untuk sementara dikutuk jadi manusia; dan kaisar gila yang berambisi ingin menjadi Dewa Matahari Baru. Apollo babak belur, tetapi Zeus tetap tidak berbelas kasihan, jadi Apollo terus saja melempar panah, coba-coba bernyanyi untuk meminta pertolongan, dan berharap mereka diselamatkan seorang pahlawan.

Dan berani-beraninya si Oracle memberinya teka-teki padahal ini masalah hidup dan mati! Benar-benar tidak berperikedewaan!

Ramalan Gelap

Kata-kata tempaan kenangan terbakar habis,
Mengantar si pengubah bentuk menghadapi tantangan,
Kala bulan baru meninggi di atas Gunung Iblis,
Hingga Tiberis diisi jasad bersesak-sesakan.

Ke selatanlah sang surya mesti melejit,
Melalui labirin kelam ke negeri gersang
Untuk mencari pemilik kuda putih gesit
Dan merampas embusan si penutur teka-teki silang.

Tujulah istana barat, wahai Lester;
Putri Demeter mesti temukan akar kunonya.
Si pemandu berkuku belah yang tahu sumber,
Mampu tunjukkan jejak kaki musuh ke sana.

Ketika yang tiga terkuak dan Tiberis didatangi,
Barulah Apollo bisa berjoget sesuka hati.