Perjalanan Menuju Aku: Menyelami Diri, Menemukan Tuhan

Ditulis oleh Minou, Admin Noura

Yuk, bagikan artikel ini!

Nourans, pernahkah kalian duduk diam lalu bertanya dalam hati: “Siapa aku sebenarnya?” Pertanyaan sederhana ini ternyata menyimpan kedalaman yang luar biasa. Ia bukan sekadar tentang identitas sosial, status, atau peran yang kita jalani setiap hari, tetapi tentang jati diri terdalam yang kerap tertutup oleh hiruk-pikuk dunia.

Buku Perjalanan Menuju Aku karya Pardamean Harahap hadir sebagai panduan reflektif untuk menyusuri pertanyaan tersebut. Melalui pendekatan tasawuf dan praktik Self-Inquiry (penyelidikan diri), penulis mengajak kita mengenali hakikat diri agar dapat menemukan kehadiran Tuhan di balik setiap peristiwa hidup.

Mengenal Diri, Mengenal Tuhan

Dalam tradisi Islam dikenal ungkapan: “Man ‘arafa nafsah faqad ‘arafa rabbah”—barang siapa mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya. Inilah inti perjalanan spiritual yang ditawarkan buku ini.

Pardamean menegaskan bahwa penderitaan, kekecewaan, bahkan krisis hidup bukanlah sekadar masalah, melainkan panggilan Ilahi. Melalui keheningan, kita diajak untuk berhenti mencari kebahagiaan di luar diri dan mulai mendengar suara qalb (hati) yang jujur.

Praktik Self-Inquiry: Jalan Pulang ke Dalam

Salah satu kekuatan buku ini adalah perkenalan dengan metode Self-Inquiry—praktik sederhana namun mendalam untuk bertanya: “Siapa yang sebenarnya merasakan kesedihan ini? Siapa yang marah? Siapa yang takut?”

Dengan cara ini, pembaca diarahkan untuk tidak terjebak dalam ego, tetapi menemukan Sang Aku sejati: keheningan, kedamaian, dan cinta. Seperti yang tertulis dalam buku ini:

“Jika batin sudah kosong dari dunia, siapa aku? Aku adalah keheningan. Aku adalah fitrah. Aku adalah cinta. Aku adalah nama.”

Relevan dengan Kehidupan Modern

Menariknya, refleksi yang ditawarkan Pardamean sangat relatable dengan tantangan hidup saat ini. Pandemi, misalnya, dilihat sebagai tanda untuk kembali merenung dan membaca ayat-ayat Allah yang hadir di balik peristiwa. Setiap kejadian, dari hal kecil hingga besar, dapat menjadi jalan untuk bertemu dengan-Nya—asal kita mau membaca tanda-tanda itu dengan qalb yang terbuka.

Buku ini juga mengingatkan bahwa takwa bukan sekadar ritual, melainkan keadaan batin yang selalu waspada (alertness) terhadap pikiran dan emosi. Dengan begitu, iman dan amal saleh lahir secara alami, bukan dipaksakan.

Perjalanan Menuju Aku bukan hanya buku, melainkan sahabat dalam perjalanan spiritual. Ia membantu kita berdamai dengan diri sendiri, melihat derita sebagai undangan untuk pulang, dan menemukan kembali Tuhan yang sejati—bukan yang dipersepsikan, melainkan yang dialami dalam keheningan.

Nourans, jika kalian merindukan kedamaian yang tulus, mari selami buku ini. Temukan Perjalanan Menuju Aku karya Pardamean Harahap hanya di nourabooks.co.id, dan mulailah langkah kecil menuju Sang Aku sejati.

 

[PESAN BUKUNYA DI SINI]

 

Referensi:

Pardamean Harahap. Perjalanan Menuju Aku: Membaca Tanda-Tanda-Nya dengan Praktik Self-Inquiry. Noura Books, 2025.
https://nourabooks.co.id