Search
Close this search box.

Mengapa Memakai Tokoh Hewan? Mengapa Tidak Memakai Tokoh Manusia Saja?

Ditulis oleh Minou, Admin Noura

Yuk, bagikan artikel ini!

Sebagai orangtua, kita tidak bisa membentuk karakter baik anak hanya dengan menceramahinya menggunakan jutaan kata mutiara nan bijaksana.  Khususnya pada anak usia dini, karena berdasarkan pada teori perkembangan moral Piaget anak usia 0-5 tahun berada pada tahapan premoral. Pada tahap ini anak cenderung tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan melainkan mengikuti aturannya sendiri yang menurutnya lebih menyenangkan. Sedangkan pada anak usia 3-6 tahun, mereka masih terpesona dengan dongeng imajinatif yang membuat mereka mudah percaya dengan cerita yang didengarnya.

Salah satu hal bisa kita lakukan, yaitu memberi makanan pada akal budi mereka, kemudian membiarkan mereka mencernanya secara perlahan. Memberi makanan pada akal budi bisa dengan banyak cara, salah satunya dengan membacakan si Kecil buku berisi kisah-kisah yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan dan muatan moral, contohnya cerita fabel yang di dalamnya berisi tokoh-tokoh hewan.

Lalu, mengapa menggunakan tokoh hewan untuk mengajarkan nilai moral kepada anak? 

Ada beberapa alasan untuk menjawab pertanyaan diatas, diantaranya:

Anak-anak suka dengan hewan. Hewan memiliki sifat dan perilaku yang unik dan menarik bagi anak-anak. Hal inilah yang membuat mereka lebih mudah untuk mengikuti cerita yang melibatkan hewan.

Hewan dapat menjadi simbol dari sifat-sifat manusia. Misalnya, kelinci sering digambarkan sebagai hewan yang cerdik, sedangkan singa sering digambarkan sebagai hewan yang kuat. Dengan menggunakan hewan sebagai simbol, anak-anak dapat lebih mudah memahami nilai moral yang diajarkan.

 

 

Cerita fabel yang menggunakan tokoh hewan lebih mudah dicerna oleh anak-anak. Cerita fabel biasanya memiliki plot yang sederhana dan mudah diikuti. Hal ini membuat anak-anak lebih mudah untuk memahami pesan moral yang ada dalam cerita. Terlebih jika tokoh utama cerita berwujud hewan.

Di sisi lain, tidak jarang Allah Swt. memberi petunjuk kepada manusia melalui tingkah laku hewan di sekitar mereka yang kisahnya diabadikan dalam Al-Qur’an. Sebut saja contoh ketika Allah Swt. mengutus seekor gagak untuk memberi contoh cara menguburkan jenazah kepada putra Nabi Adam. Ada juga kisah tentang kesetiaan burung hudhud kepada Nabi Sulaiman dalam menebarkan dakwah Islam. Dan masih banyak lagi kisah hewan yang ada dalam Al-Qur’an yang beberapa di antaranya bahkan dijadikan sebagai nama surah.