Bagaimana bila seorang ibu merasa gagal menjadi orangtua? Apakah dia akan tenggelam dalam kegagalan tersebut, atau hal tersebut malah menjadi pecutan baginya untuk lebih baik? Hal kedualah yang dilakukan Mona Ratuliu.
Semua berawal dari sebuah seminar parenting yang diikuti Mona, kala ia sedang merasa kesulitan menjadi orangtua, bahkan merasa gagal. Merasa seminar tersebut bermanfaat bila disebar, Mona pun melakukan live tweet sembari menyimak seminar. Ternyata banyak yang menyimak live tweet Mona.Sebagian berkomentar tentang tweet yang Mona tulis, sebagian merasa senasib dengan Mona saat mengurus anak, sebagian lagi bertanya seputar anak pada Mona.
Namun, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan melalui twitter harus melakukan posting berkali-kali karena karakteryang terbatas. Dari situlah Mona memutuskan untuk membuat blog. Setelah banyak artikel yang Mona buat pada blog pribadinya, Noura Publishingmeminta Mona untuk menjadikan artikel-artikelnya menjadi sebuah buku, dan jadilah buku pertama Mona yang berjudul Parenthink.
Baca juga: Catatan Kecil dari Mona Ratuliu: Stop memerintah Anak, Jadilah Teladan Bagi Anak
Sambutan terhadap karya pertama Mona tersebut ternyata cukup bagus. Di satu sisi, Mona mulai menghadapi anak-anaknya yang mulai mengenal gadget. Bukan sekadar mengenal, tapi menjadi pengguna. Banyak permasalahan juga yang dihadapi Mona terkait parenting di era digital. Pengalaman Mona dalam mengasuh anak-anaknya yang digital native juga pengalaman sahabat dan rekan menambah energi Mona untuk menulis buku keduanya, Digital Parenthink: Tips Mengasuh Kids Zaman Now yang diluncurkan pada Agustus 2018 lalu.
Menurut Mona, gadget memang punya banyak pengaruh, baik positif maupun negatif. Namun harus seperti apakah orangtua menghadapi anak yang makin lekat dengan gadget? Dalam peluncuran yang diselenggarakan di Jakarta, Mona membeberkan beberapa kiat mengahapi anak zaman now.
- Memahami Anak
Memahami bahwa anak juga membutuhkan gadget. Seperti saat mengerjakan tugas sekolah yang sulit. Langkah yang diambil adalah memberikan gadget untuk mencari jawaban yang anak butuhkan, seperti searching di google.
- Membuat Aturan Bersama
Untuk memantau anak dalam bermain gadget, orangtua dapat memantau dengan cara membuat aturan. Namun, saat membuat aturan tersebut orangtua harus membuat aturan bersama-sama dengan anak. Harus ada persetujuan dari anak, jangan tiba-tiba aturan itu ada tanpa persetujuan dari anak. Setelah aturan itu dibuat, anak juga harus konsisten dengan aturan yang telah dibuat bersama.
Baca juga: Mona Ratuliu Curhat Soal Parenting
- Membuat Konsekuensi
Aturan sudah dibuat, akan ada konsekuensi setelah aturan yang dibuat itu dilanggar. Contoh, boleh bermain gadget asalkan kewajiban yang dimiliki sudah selesai, seperti mengerjakan PR dan belajar. Bila anak melanggar, maka konsekuensi berlaku esok hari.
- Membaca Situasi
Sebagai orangtua harus bisa membaca situasi saat sedang bermain dengan anak. Orangtua harus bisa bermain sepenuh hati dengan anak. Dasar menjadi orang tua adalah mempunyai waktu dalam sehari untuk bergaul lahir dan batin bersama anak.
- Pengecekan Gadget
Misalnya, orangtua harus tahu password akun media sosial anak. Ini sebagai bentuk kontrol.
Masih banyak lagi tips dari Mona mengenai gadget dan pengasuhan anak di era digital. Lengkapnya dap[at disimak di buku Digital ParenThink. [Bilqis/Admin]