Deskripsi
[kc_row use_container=”yes” column_align=”middle” video_bg_url=”https://www.youtube.com/watch?v=dOWFVKb2JqM” _id=”515605″][kc_column width=”12/12″ ][kc_column_text]
KEUNGGULAN BUKU
• Novel Ziarah menjadi pembuka genre Iwan Simatupang. Ditulis pertama kali namun terbit setelah Merahnya Merah
• Ziarah mendapat hadiah roman ASEAN terbaik 1977
• Iwan Simatupang memiliki genre realisme-gaib, yang oleh beberapa kritikus disandingkan dengan Putu Wijaya.
• Novel Ziarah telah menjadi karya klasik dan menjadi bahan ulasan dalam dan luar negeri.
• Novel ini juga telah menjadi buku langka yang diburu para kolektor buku dan pecinta buku sastra
• Ziarah terbit pertama kali di Penerbit Djambatan 1969, yang kemudian dicetak ulang oleh penerbit yang sama pada tahun 2007.
• Iwan Simatupang (1928-1970) mendapat hadiah sastra Nasional 1970, hadiah roman ASEAN terbaik 1977, hadiah Yayasan Buku Utama Department P Dan K 1975, juga hadiah kedua dari majalah Sastra untuk esainya “Kebebasan Pengarang dan Masalah Tanah Air”.
• Gaya bercerita Iwan Simatupang memang rada-rada aneh dan ajaib. Tetapi absurditas ini membuat banyak pembaca dan kritikus geregetan.
• Salah satunya adalah Boen S Oemarjati, yang menulis ulasan cukup panjang atas cerpen Tunggu Aku di Pojok Jalan Itu di Majalah Sastra, yang pada dasarnya Boen keberatan atas jalan nalar cerpen itu.
• Kontroversial namun tetap menjadi penghadir kebaruan sastra.
[/kc_column_text][/kc_column][/kc_row]