Apakah kita pernah membayangkan akan hidup sampai usia berapa? Bayangkan kalau kita diberi umur hingga 100 tahun, apa yang akan kita lakukan agar sepanjang waktu itu kita bisa merasa bahagia?
100 Tahun Bahagia:
Hal-Hal Sederhana yang Membuat Hidup Bermakna
bisa menjadi panduan bagi kita untuk mewujudkan impian itu. Buku ini membantu kita melihat kebahagiaan dari hal-hal kecil yang sering terlewat.
Penasaran dengan isi bukunya? Tenang, Isthi P. Rahayu, Editor Buku Nonfiksi Noura Publishing, sudah menyiapkan ringkasan khusus untuk kita. Yuk, simak bersama-sama!
Kenyataan Pahit Menjadi Orangtua
Jujur saja, siapa yang nggak takut menua? Banyak dari kita yang merasa cemas saat membayangkan masa tua. Fisik yang mulai melemah, ingatan yang tak setajam dulu, teman-teman yang semakin sedikit, hingga perasaan kehilangan kendali atas hidup kita sendiri. Rasanya, seperti “masa jaya” kita perlahan tenggelam di ufuk barat.
Tapi, kalau dipikir-pikir, rasa takut ini wajar, kok. Setiap kali kita memasuki fase baru dalam hidup, kita pasti merasa cemas karena menghadapi hal-hal yang belum pasti. Sama seperti saat kita pertama kali masuk sekolah, pertama kali kerja, atau pertama kali jadi orangtua.
—
“Makin banyak yang kaupahami tentang hidup, makin siap dirimu menghadapi apa pun yang hidup berikan kepadamu. Jika saat ini kau sedang berada
pada fase memahami, kuharap bukuku bisa menolongmu.”
-Rhee Kun Hoo
Manfaat Menjadi Tua
Kalau sekarang kamu sedang menjalani hari-hari yang sibuk—urusan kantor yang tak ada habisnya, mengurus keluarga, dan memenuhi ekspektasi pertemanan—pasti kamu pernah merasa lelah, kan? Di fase ini, kita seperti ditarik-tarik dari segala arah.
Kalau dipikir-pikir, saat ini kita seringkali melewatkan hal yang sebenarnya kita inginkan. Nah, justru pada masa tua nanti, kita punya kesempatan untuk menikmati masa “keemasan” hidup. Masa tua bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, itu bisa menjadi masa paling bebas dalam hidup kita. Bayangkan, kita bisa melakukan hal-hal yang kita suka tanpa beban kewajiban yang membatasi. Nggak perlu merasa bersalah kalau ingin bersantai lebih lama atau sekadar menikmati kopi pagi tanpa adanya tuntutan deadline pekerjaan seperti sekarang.
Lalu, Bagaimana Kita Bisa Bahagia Sepanjang Hidup?
Kalau dipikir-pikir, seberapa sering sih kita mengalami “momen besar” dalam hidup? Menang medali emas, dapat undian miliaran rupiah, atau bertemu idola dan makan siang bareng? Bisa dihitung dengan jari, kan?
Namun, apakah hidup kita jadi hampa karena momen-momen besar itu jarang terjadi? Tentu tidak!
Kenyataannya, hidup kita lebih banyak diisi oleh hal-hal kecil dan “biasa”. Kalau kita hanya mengandalkan momen besar untuk bahagia, kebahagiaan itu akan terasa jauh. Padahal, kebahagiaan ada di sekitar kita, di setiap sudut keseharian yang mungkin selama ini kita abaikan.
Mulai Kebahagiaan Kita Sekarang!
Buka mata dan hati, kebahagiaan sebenarnya sudah ada di depan kita. Kadang, ia tersembunyi di balik aroma kopi pagi yang baru diseduh. Ada juga pada tawa pasangan atau anak kita saat bercanda bersama. Bahkan, ada di momen kecil seperti menyelesaikan buku yang sudah satu bulan tak tamat-tamat kita baca.
Hal-hal kecil ini adalah kebahagiaan yang nyata. Dan jika kita peka, kebahagiaan itu akan terus menemani kita hingga usia 100 tahun nanti.
Buku ini dibagi menjadi 5 bagian:
- Kenyataan Pahit tentang Menjadi Tua
- Jangan Pergi Membawa Penyesalan
- Rahasia Hidup Bahagia Selamanya
- Manfaat Menjadi Tua
- Memulai Kebahagiaan Sejati Anda Hari Ini
Setiap bagian diisi dengan kisah perjalanan hidup penulis, Rhee Kun Hoo, dalam menemukan kebahagian sejati yang juga relevan untuk kita terapkan dalam hidup kita. Buku ini tidak hanya membantumu memandang masa tua dengan cara yang lebih positif, tetapi juga mengajarkan kita untuk memahami orangtua kita. Kita jadi lebih bisa menerima perilaku dan kebiasaan mereka, yang mungkin sebelumnya membuat kita kesal.
Siapkah Kita untuk Bahagia Selama 100 Tahun?
Kamu bisa memulai kebahagiaanmu dengan mencari tahu caranya pada buku ini. Dapatkan buku 100 Tahun Bahagia karya Rhee Kun Hoo di Noura Publishing Official Store!
“Melalui berbagai esai dalam buku ini, kita diajak menyadari bahwa sering kali tanpa sengaja kita membuat aturan di pikiran yang mempersulit kebahagiaan, tetapi justru mempermudah ketidakbahagiaan. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang perlu ditunda, melainkan selalu tersedia setiap saat, jika kita mau belajar untuk menyadarinya.”
—Ade Rai, Praktisi Kesehatan