Nourans, pernahkah kalian merasa bahwa hidup seharusnya lebih mewah, lebih indah, lebih bergengsi? Bahwa jika kita bisa tampil seperti orang-orang di media sosial—pesta-pesta gemerlap, pakaian mahal, dan segala aksesori kemewahan—maka hidup akan terasa lebih bernilai? Tapi, bagaimana jika semua itu hanya ilusi?
Kisah klasik The Diamond Necklace karya Guy de Maupassant menyentil perasaan semacam itu. Dalam kumpulan cerita pendek The Diamond Necklace and Other Stories, Maupassant membawa kita menelusuri obsesi manusia terhadap status sosial, harga diri, dan realitas hidup yang kerap pahit tapi nyata.
Antara Mimpi dan Kenyataan: Kisah Mathilde dan Kalung Palsu
Dalam cerita “The Diamond Necklace” (“La Parure”), kita bertemu Mathilde Loisel—seorang wanita muda yang merasa tidak puas dengan hidup sederhananya. Suatu hari, dia meminjam sebuah kalung berlian dari temannya agar bisa tampil memesona di sebuah pesta elite. Namun, setelah malam penuh glamor itu, kalungnya hilang. Mathilde dan suaminya pun bekerja keras mencari cara agar menggantikan kalung yang hilang tersebut.
Maupassant, dengan gaya realis yang kuat, tidak hanya bercerita tentang kehilangan fisik, tetapi juga tentang kerugian batin: kehilangan harga diri, kehilangan waktu, dan penyesalan atas keputusan impulsif demi pencitraan semu.
Kritik Sosial yang Masih Relevan di Zaman Modern
Buku ini bukan hanya tentang satu cerita. Maupassant menyajikan beberapa kisah lain yang mengangkat isu sosial seperti kesenjangan ekonomi, tipu daya dalam hubungan sosial, hingga konsekuensi dari ambisi buta. Misalnya dalam cerita “Le Parapluie”, keinginan menipu perusahaan asuransi membuka tabir moralitas yang dipertanyakan.
Semua tokoh dalam cerita-cerita ini adalah orang biasa—para pegawai, guru, sopir, bahkan anjing—yang hidupnya tak lepas dari tekanan sosial dan keinginan menjadi lebih dari yang mereka bisa. Di sinilah letak kekuatan karya Maupassant: membumikan tragedi menjadi potret keseharian yang begitu dekat dengan hidup kita.
Membaca Maupassant di Era Media Sosial
Ironisnya, meski ditulis lebih dari satu abad lalu, pesan-pesan dalam buku ini terasa amat relevan hari ini. Dalam dunia yang penuh pencitraan, di mana standar hidup sering diukur dari tampilan luar, Maupassant mengajak kita bertanya ulang: benarkah yang tampak mewah selalu berharga?
Melalui cerita-cerita pendeknya, dia menyoroti bagaimana manusia kerap menjadi korban dari ambisi, persepsi sosial, dan harapan yang terlalu tinggi. Sebuah refleksi tajam yang membuat kita sadar bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari kepemilikan, tetapi dari kejujuran terhadap diri sendiri dan penerimaan atas kenyataan.
The Diamond Necklace and Other Stories adalah karya klasik yang tidak pernah kehilangan maknanya. Gaya penulisan yang ringkas, narasi yang kuat, dan akhir cerita yang mengejutkan menjadikan buku ini sebagai bacaan yang tak hanya menghibur, tetapi juga mengajak berpikir.
Temukan keindahan sastra klasik Prancis dalam buku ini, dan biarkan Maupassant mengajakmu menjelajahi sisi-sisi tersembunyi dalam kehidupan manusia.
[PESAN BUKUNYA DI SINI]