Agama dan Sains Berlawanan? Sebuah Renungan dari Buku Sebelum Cahaya

Ditulis oleh Minou, Admin Noura

Yuk, bagikan artikel ini!

Pertanyaan ini menjadi pintu masuk dari buku terbaru karya Sabrang Mowo Damar Panuluh (Noe Letto) dan Abu Marlo, berjudul Sebelum Cahaya: Menyelami Diri dan Makna Keberadaan (Noura Books, Agustus 2025).

Sabrang dan Abu Marlo menunjukkan bahwa baik agama maupun sains sama-sama berdiri di atas aksioma—keyakinan awal yang tidak bisa dibuktikan secara empiris. Dalam agama, ada iman sebagai fondasi. Dalam sains, ada penerimaan metode ilmiah sebagai titik berangkat. Keduanya ternyata tidak harus saling meniadakan, melainkan bisa berjalan beriringan.

Dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, buku ini membuka ruang perenungan baru: bahwa di titik awal yang “tak terbuktikan” itulah, agama dan sains bertemu dalam persaudaraan.

Isi Buku: Perjumpaan Dua Dunia

Buku ini bukan sekadar diskusi filosofis. Ia menyajikan:

  • Percakapan hangat antara agama, sains, akal sehat, pendidikan, hingga kecerdasan buatan (AI).

  • Refleksi personal penulis tentang pencarian Tuhan, pengalaman spiritual, dan kehidupan modern.

  • Analisis kritis tentang pendidikan, peradaban digital, dan tantangan manusia pada era teknologi.

  • Pembacaan baru atas lagu Sebelum Cahaya milik Letto, dari perspektif sang penulis yang belum pernah diungkap ke publik.

Mengapa Harus Dibaca?

  • Relevan dengan kondisi saat ini: ketika banyak orang bingung menempatkan agama dan sains.

  • Ditulis oleh Sabrang MDP, musisi sekaligus pemikir dengan latar belakang sains.

  • Menghadirkan perenungan jujur dan segar tentang iman, pendidikan, hingga AI.

  • Cocok bagi mereka yang haus pengetahuan, ingin berdialog dengan diri, dan mencari makna spiritual pada zaman modern.

Sebelum Cahaya bukan sekadar buku, melainkan kenduri pengetahuan—tempat agama, sains, dan pengalaman manusia duduk bersama di meja yang sama. Bacaan ini akan menggugah Anda untuk menimbang ulang cara berpikir, menemukan diri, dan akhirnya bertemu dengan Sang Cahaya.

Sudah siapkah Nourans menyalakan obor pencarian sebelum cahaya itu benar-benar menerangi?

[PESAN BUKUNYA DI SINI]