Buku Anak Pangeran Katak yang Bau Ketek Raih Ikapi Awards 2025: Kreativitas dan Humor yang Diapresiasi

Ditulis oleh Minou, Admin Noura

Yuk, bagikan artikel ini!

Parents, siapa sangka sebuah buku anak dengan judul unik Pangeran Katak yang Bau Ketek berhasil meraih Ikapi Awards 2025 dalam kategori Buku Anak Terbaik? Penghargaan ini diumumkan dalam acara pembukaan Indonesia International Book Fair 2025 (IIBF 2025) di Jakarta, dan menjadi momen membanggakan bagi dunia literasi anak di Indonesia.

Buku yang ditulis oleh Noor H. Dee dan diilustrasikan oleh Choryna Dezavega ini bukan sekadar lucu dan menghibur, tetapi juga membawa pesan penting tentang kebersihan diri dan sikap rendah hati. Sebuah kombinasi cerita dan visual yang jenaka, imajinatif, dan edukatif yang sukses mencuri perhatian para juri dan pembaca.

Cerita Dongeng yang Tak Biasa dan Sangat Menghibur

Dalam dunia cerita anak, tokoh “pangeran katak” sudah sangat familiar. Namun, Noor H. Dee menghadirkan versi yang berbeda—seekor pangeran katak yang percaya diri berlebihan, narsisistik, dan merasa dirinya paling tampan. Sayangnya, dia tidak sadar bahwa tubuhnya mengeluarkan bau yang luar biasa menyengat. Alih-alih dikagumi, hewan-hewan lain justru pingsan karena aroma keteknya!

Mengapa memilih karakter seperti ini? Menurut Noor H. Dee, anak-anak justru tertarik pada hal-hal yang dianggap tabu oleh orang dewasa. “Aku suka permainan kata, dan kata ‘ketek’ itu lucu dan berima. Anak-anak, kan, suka yang unik dan kadang nyeleneh,” jelasnya dalam wawancara di Jakarta Convention Center (24/9).

Proses kreatifnya pun berangkat dari pengalaman pribadi yang kocak. “Suatu saat lihat foto ketek, aku tergelitik dan bilang ke diri sendiri: suatu hari harus nulis soal ketek! Akhirnya lahirlah Pangeran Katak yang Bau Ketek,” tuturnya sambil tertawa.

Ilustrasi Penuh Imajinasi yang Mendukung Cerita

Cerita yang unik tentu membutuhkan ilustrasi yang tak kalah ekspresif. Itulah tantangan sekaligus kebahagiaan bagi ilustrator Choryna Dezavega. Dia mengaku saat pertama menerima naskah, isinya hanya teks sederhana tanpa arahan gambar yang detail. “Aku baca, renungkan, lalu coba menerjemahkannya ke dalam visual sesuai rasa humornya,” ujar Chory.

Bagian tersulit? Menampilkan bau ketek. Karena bau itu tidak terlihat, Chory mencoba berbagai pendekatan hingga akhirnya memilih menggambarkannya sebagai gelombang hijau yang melayang-layang—cukup untuk membuat siapa pun merasa … ‘terbau’ meski hanya lewat gambar!

Selama proses menggambar, yang memakan waktu sekitar enam bulan, Chory mengatakan dia sering tertawa sendiri melihat karakter dan situasi dalam cerita. “Karakternya kocak banget. Aku ngerjain ini sambil cekikikan,” ungkapnya.

Penghargaan Bergengsi untuk Cerita yang Bermakna

Kemenangan Pangeran Katak yang Bau Ketek di Ikapi Awards 2025 menjadi bukti bahwa buku anak yang menggabungkan kreativitas, humor, dan pesan moral masih sangat diapresiasi. Menurut Noor H. Dee, penghargaan ini menjadi kejutan manis dan bentuk pengakuan terhadap karya yang tulus.

“Senang dan kaget. Enggak nyangka buku anak lucu masih ada ruang untuk diapresiasi. Harapannya makin banyak anak-anak yang membaca buku Pangeran Katak yang Bau Ketek dan mereka tertawa bahagia,” ungkapnya penuh syukur.

Ucapan selamat juga pantas diberikan kepada seluruh tim kreatif di balik buku ini. Mereka berhasil menunjukkan bahwa cerita anak tidak harus selalu serius untuk bermakna. Melalui lelucon dan absurditas yang terarah, Pangeran Katak yang Bau Ketek justru sukses menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kebersihan tubuh dan tidak merasa paling hebat.

Lucu, Edukatif, dan Layak Dibaca Bersama Anak

Buku ini sangat cocok dibaca bersama anak usia 3–6 tahun. Dengan gaya teks berima dan ilustrasi penuh warna, anak-anak akan mudah tertarik, tertawa, dan sekaligus, secara tidak langsung, belajar. Tak heran jika para ahli seperti Dr. Murti Bunanta, Sakdiyah Ma’ruf, hingga Ratih Kumala memberikan pujian atas keberanian buku ini menghadirkan tema yang berbeda dan menghibur.

Parents, jangan lewatkan kisah unik dan penuh tawa dari Pangeran Katak. Baca dan temani si Kecil menikmati cerita yang bukan hanya lucu tapi juga menyentuh sisi edukatif mereka.

Temukan Pangeran Katak yang Bau Ketek dan berbagai buku anak inspiratif lainnya.

[PESAN BUKUNYA DI SINI]

Referensi:

  • Noor H. Dee & Choryna Dezavega. (2025). Pangeran Katak yang Bau Ketek. Noura Kids.
  • www.nourabooks.co.id
  • DetikPop, 24 September 2025. “Perjalanan ‘Pangeran Katak yang Bau Ketek’ hingga Raih IKAPI Awards 2025.”
  • Dr. Murti Bunanta, Djokolelono, Sakdiyah Ma’ruf, Ratih Kumala, Herdiana Hakim dalam endorsement pada buku Pangeran Katak yang Bau Ketek.