Deskripsi
“Memandang kematian sebagai peristiwa yang mengerikan dan menakutkan adalah pilihan yang justru menyakitkan.
Kematian, sebagaimana juga kehidupan, adalah anugerah Tuhan.”
Setiap saat kita berjalan menuju pintu kematian. Kita meyakini bahwa kita milik Allah dan pasti akan pulang kembali kepada-Nya. Sedangkan pengalaman sehari-hari mengajarkan, peristiwa pulang selalu melahirkan kegembiraan—pulang kerja, pulang mudik, pulang haji, dan sebagainya. Semua itu selalu ditunggu-tunggu, bahkan dirayakan.
Maka berbahagialah mereka yang meyakini bahwa Allah adalah tempat pulang, lalu mempersiapkan bekal sehingga kematian benar-benar dihayati sebagai peristiwa yang pantas dirayakan, layaknya peristiwa wisuda atau datangnya hari panen. Hari yang disongsong dengan optimis.
Melalui buku ini, Mas Komar—panggilan akrab Prof. Dr. Komaruddin Hidayat—mampu memupuk keyakinan bahwa kematian—dengan rahmat-Nya dan persiapan bekal yang cukup—merupakan hari berpulang yang amat membahagiakan. Keyakinan yang selain menenangkan juga memancangkan optimisme hidup yang menyala terang.
Tentang Penulis
Komaruddin Hidayat dilahirkan di Desa Pabelan, Magelang, pada 18 Oktober 1953. Pria yang akrab dipanggil Mas Komar ini memulai pendidikan agamanya di Pondok Pesantren Pabelan, lalu melanjutkan ke Fakultas Ushuluddin IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah mendalami ilmu perbandingan agama di IAIN, dia melanjutkan studinya ke Middle East University, Ankara, Turki, Departemen Filsafat. Dia juga pernah memperoleh beasiswa post-doctorate research di McGill University, Montreal, Kanada, selama satu semester. Program yang sama juga pernah dijalaninya di Hartford Seminary, Connecticut, USA.
Beberapa jabatan prestisius pernah disandangnya, yaitu: Direktur Eksekutif Yayasan Paramadina (1996–2000), Guru Besar Filsafat Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2001–sekarang), Ketua Panitia Pengawas Pemilu (2003–2004), Direktur Program Pascasarjana UIN Jakarta (2005–2007), Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2006–2010–2015), Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (2019–2023), dan menjadi Ketua Dewan Pers (2025–2028).
Cendekiawan yang ramah dan bersahaja ini telah menghasilkan banyak tulisan dan diterbitkan oleh berbagai media massa Indonesia. Beberapa buku pun pernah ditulisnya, seperti Tragedi Raja Midas (Paramadina, 1998), Agama Masa Depan, sebagai salah satu penulis, (Paramadina, 1995), Tuhan Begitu Dekat (Paramadina, 2000), dan Wahyu di Langit dan Wahyu di Bumi (Paramadina, 2003). Selain Psikologi Kematian, buku-bukunya yang pernah diterbitkan oleh Mizan, antara lain: Menafsirkan Kehendak Tuhan, Berdamai dengan Kematian, Psikologi Beragama, 250 Wisdoms, Spiritual Side of Golf, Reinventing Indonesia, Agama Punya Seribu Nyawa, Psikologi Kebahagiaan, Penjara-Penjara Kehidupan, dan Iman yang Menyejarah, dan 250 Wisdoms. Sebagian besar menjadi bestseller di Indonesia