Tip Mencapai Work Life Balance dan Kabur dari Rutinitas yang Membosankan

Ditulis oleh Minou, Admin Noura

Yuk, bagikan artikel ini!

Mewujudkan work life balance, atau kehidupan yang seimbang antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, pastinya bukan hal yang mudah. Bagi sebagian orang, hidup seimbang memerlukan pengorbanan yang besar, terutama pada awal karier. Bekerja keras, memiliki inisiatif tinggi, tahan terhadap tekanan, kerap kali menjadi kualifikasi yang dituntut oleh perekrut. 

Alhasil, kita sering “mengorbankan” waktu pribadi kita atas nama loyalitas terhadap perusahaan. Rajin upgrade skill dengan mengikuti beragam pelatihan yang terkadang menyita waktu istirahat, menghadapi konsumen di hari libur, atau membuat laporan hingga dini hari, menjadi segelintir pengorbanan yang sering kali dianggap wajar. Kita semua berharap, semua yang telah kita korbankan di awal akan berbuah manis nantinya.

Namun, tak dapat dipungkiri, tenggelam dalam kesibukan tiada henti, kala rapat dan revisi datang silih berganti, sering kali membuat kita merasa hidup bagaikan terpenjara. Tak selamanya rutinitas menjadi hal yang baik. Adakalanya, rutinitas membuat kita menjalani hari dengan mode survival, sekadar untuk melalui jam kerja yang penuh tekanan. Maka tak heran, kata-kata “self reward” atau “healing” menjadi tren belakangan ini. 

Terkadang, kita memang perlu melakukan hal-hal yang dapat membuat kita memiliki kekuatan untuk bertahan melawan hari-hari yang melelahkan. Mulai dari menonton bioskop setiap akhir pekan, sampai merogoh kocek cukup dalam untuk membeli tiket konser band favorit. Sekadar untuk kabur dari bosannya rutinitas. Namun, apakah menjaga work life balance harus berbentuk seperti itu? 

“Tak satu pun dari kita tahu apa yang akan terjadi. Jangan habiskan waktu dengan mencemaskannya. Ciptakan hal terindah yang kamu bisa. Coba lakukan itu setiap hari. Itu saja”Laurie Anderson dalam Keep Going.

Menurut Austin Kleon pada bukunya, Keep Going: 10 Ways to Stay Creative in Good Times and Bad, ada beberapa hal penting yang dapat kita lakukan untuk mencapai work life balance tanpa harus merogoh kocek sedikit pun: 

Temukan Ruang Pribadimu Minimal Satu Jam Setiap Hari

Luangkan waktu minimal satu jam di sela-sela kesibukan setiap harinya untuk melakukan hal-hal yang kamu suka. Kamu bisa bersantai menyelami duniamu dengan membaca buku, menyanyikan lagu dari idol K-pop favoritmu, menggambar karakter manga, atau sekadar mendengar alunan suara hujan. Pasang ponsel dalam mode pesawat agar kamu tidak terdistraksi oleh notifikasi. 

Buat Skala Prioritas dan Mulailah Berani Katakan “TIDAK”

Buat daftar kegiatan setiap harinya dan anggap setiap daftar yang kamu buat tersebut adalah prioritas yang harus kamu selesaikan pada hari itu. Apabila terjadi hal di luar prediksi, seperti ada kerjaan tambahan di akhir jam kerja, kamu harus mulai belajar untuk menolak dengan bahasa yang baik, misalnya: “Boleh saja, tapi karena beban pekerjaanku sudah penuh, aku baru bisa mengerjakannya besok”. Kamu juga bisa memasang alarm untuk menandakan akhir jam kantor kamu, karena terkadang pada saat kita tenggelam dalam pekerjaan, kita kerap lupa waktu. 

Nah, itu dua tip yang bisa kamu lakukan. Masih ada beberapa tip lain yang bisa kamu temukan dalam buku karya Austin Kleon berjudul “Keep Going: 10 Ways to Stay Creative in Good Times and Bad”. Buku ini berisi rumus agar kamu dapat menjalani hidup tetap menarik walau di tengah kesibukan sekalipun. 

Dapatkan bukunya di Mizanstore Official!

[PESAN BUKUNYA DI SINI]

 

Sumber:

Austin Kleon. (2019). Keep Going: 10 Ways to Stay Creative in Good Times and Bad. Jakarta: Noura Books, PT Mizan Publika.

Henny Purwanti. (2023). Cara Mencapai Work Life Balance. Diakses pada 14 Maret 2024 dari https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jakarta/baca-artikel/16181/Cara-Mencapai-Work-Life-Balance.html.