Oleh: Lina Sellin
Terlahir dari keluarga berlatar belakang Muslim, kadang membuat kita menerima begitu saja apa pun yang dikisahkan dan diajarkan para orangtua, nenek moyang kita. Tentang konsep iman, konsep takdir, dan tentang apa pun yang diajarkan dalam Kitab Suci (Al-Qur’an). Rasanya kita take it for granted.
Sehingga, begitu ada hal yang dianggap tak “logis”, kita segera mengabaikannya, lalu menganggap itu semacam “gangguan iman” yang harus segera ditepis, hingga akhirnya kita, sadar atau tidak, menjadi taklid.
Namun, berbeda dengan Jeffrey Lang. Seorang profesor matematika yang juga berlatar belakang agnostik, ateis, membuatnya begitu getol mendebat berbagai Kitab Suci agama-agama. Ia mempertanyakan sederet pengalaman hidupnya yang penuh derita, lalu mencari tahu jawabannya dari berbagai Kitab Suci agama. Hingga suatu hari, temannya memberinya sebuah buku tebal, yang tidak lain adalah Al-Qur’an.
Ia pun penasaran, lalu membacanya. Tak cukup sampai di situ, ia bahkan meneliti, dan mendebatnya! Ayat demi ayat. Baris demi baris. Ia kemudian berusaha mencari jawaban atas semua pertanyaan teologis yang selama ini menyiksanya, dan belum berhasil ia temukan jawabannya.
Ia bertanya, mengapa Tuhan mengizinkan penderitaan? Mengapa Tuhan membiarkan manusia berbuat jahat, sementara di belahan bumi lain ada manusia lain juga yang mengalami efek kejahatannya? (Tentang Teodisi)
Apa guna orang bekerja keras kalau toh pada akhirnya sudah ditakdirkan sedari awal? (Tentang Predestinasi/Takdir)
Dan, bukan hanya itu. Jeffrey Lang juga berani mendebat isu-isu kontroversial lainnya, seperti hak perempuan dalam Islam, segregasi perempuan, pembagian harta waris, dan masalah hadis.
Ia, pada akhirnya, tunduk pada Kitab Suci itu, sebab ia menemukan jawabannya di sana. Ia kemudian menceritakan kisah pencariannya tersebut pada buku berjudul Struggling to Surrender. Buku setebal 428 halaman ini merupakan buku pertama dari trilogi yang ditulis oleh Jeffrey Lang (Buku berikutnya berjudul Even Angels Ask dan Losing My Religion, yang semuanya diterbitkan oleh Noura Publishing).
Buku ini bukanlah sekadar uraian singkat tentang bagaimana seorang ateis takluk pada Islam. Namun, lebih dari itu, seperti yang disebutkan di atas, penulis juga membeberkan berbagai benturan yang penulis rasakan antara Islam aktual dengan Islam konseptual, dengan memunculkan sederet pertanyaan kritis. Meski isu-isu yang diangkat berdasarkan situasi generasi kedua Islam imigran di negeri asalnya, namun kondisi ini juga tidak menutup kemungkinan terjadi pula di Indonesia.
Maka, buku ini sangat layak dibaca bukan hanya oleh orang-orang yang sedang putus asa mencari dan merindukan Tuhan, tapi juga bagi siapa pun yang ingin belajar lebih banyak tentang isu-isu kontroversial dalam Islam, sehingga kita tidak lagi menerima agama ini begitu saja, taklid, pada apa pun yang bahkan tidak kita ketahui sumber awalnya.
Dapatkan buku “Struggling to Surrender” karya Jeffrey Lang di Mizanstore Official.