Description
Apakah Anda?
- Sering merasa tidak nyaman jika tidak bersama gadget.
- Sering memeriksa status atau posting-an pada gadget di waktu-waktu yang tidak lazim, seperti tengah malam, di toilet, di waktu makan, dan saat mengemudi.
- Lebih sering berinteraksi dengan gadget daripada dengan orang lain.
- Lebih sering bermain gadget dibanding melakukan hal bermanfaat lain.
- Cenderung untuk menggunakan gadget padahal sedang sibuk dengan tugas sekolah atau pekerjaan kantor.
Jika Anda menjawab iya pada salah satu pertanyaan di atas, bisa jadi Anda sudah mengalami kecanduan gadget.
Untuk itu, Anda perlu melakukan diet atau detoks gadget. Kecanduan gadget yang bisa terjadi pada siapa pun, anak-anak ataupun orang dewasa, bisa memengaruhi kesehatan dan psikologis seseorang.
Temukan cara mendeteksi kecanduan gadget, dampaknya, serta cara mencegah dan mengatasinya dalam buku ini.
“Anak kecanduan gadget menjadi tantangan serius. Sayang sekali tidak semua orangtua mengetahui anaknya terindikasi kecanduan ….”
–Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
“Menjadi jawaban atas tantangan dan kegelisahan masyarakat akan bahaya negatif gadget. Buku ini juga memberikan memberi sumbangsih dalam membentuk anak-anak Indonesia yang berkualitas.”
– Hj. Margareth Aliyatul Maimunah, S.S, M.Si, Komisioner Bidang Pornografi dan Cybercrime Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
“Kita tidak bisa menghindari apalagi mencegah gadget. Yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan teknologi itu, menggunakan manfaatnya saja sebesar-besarnya. Buku ini menguliknya dengan komprehensif.”
- IlhamBintang, Wartawan Senior
“Menjawab kegalauan para orangtua terhadap hilangnya kehangatan keluarga, keceriaan, silaturahmi, dan saat berharga dalam kebersamaan yang seharusnya ada di dalam suatu keluarga.”
- Dr. Ruth Sriana Umbase, M.Hum, Ketua Pusat kajian Perempuan dan Pelindungan Anak Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Manado, Fasilitator Nasional Sistem Perlindungan Anak
“Buku ini tidak hanya melengkapi kelangkaan buku-buku sejenis, tetapi menjadi panduan kesehatan mental dan gaya hidup terkait penggunaan gadget.“
– Peri Farouk, Ketua Gerakan JBDK
“Meski kata smart menempel pada gadget, tetapi ia tidak memiliki hati nurani. Buku ini penting untuk siapa saja, menyadarkan bahwa kehilangan akal sehat lebih berbahaya daripada kehilangan handphone.”
– Mohamad Reza, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat 2019-2023
“Salah satu obat penangkal sebelum dampak yang ditimbulkan dari penggunaan gadget tanpa kontrol benar-benar terjadi. Tidak hanya harus dimiliki oleh orangtua, tetapi juga pendidik dan remaja guna membuka cakrawala pembaca.”
– Beri Hermawati, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jambi, Wakil Ketua Komite Indonesia Pemberantasan Pornografi dan Pornoaksi (KIP3) Jambi, dan Penulis.