Search
Close this search box.

5 Pilar Ikigai Sejati

Ditulis oleh ,

Yuk, bagikan artikel ini!

Pada 14 Mei 2014, seorang blogger asal Inggris yang bernama Marc Winn menulis artikel “What is Your Ikigai?“. Dalam artikel itu Marc Winn menjelaskan bahwa ikigai memiliki 4 aspek, yaitu:

  1. Apa yang kamu sukai?
  2. Apa yang kamu bisa?
  3. Apa yang dunia butuhkan?
  4. Apa yang membuatmu mendapat imbalan?
Bangkit! Saatnya Menemukan Ikigai - Campuspedia Kabar

Dari irisan keempat aspek tersebut akan melahirkan apa itu profesi, passion, pekerjaan, dan misi. Diagram ven berikut akan memudahkan kita dalam memahami keempat aspek tersebut.

Kemudian, artikel tersebut dibaca oleh banyak orang, menjadi viral, dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Beberapa artikel berbahasa Indonesia yang membahas Ikigai kebanyakan bersumber atau terinspirasi dari artikel Marc Winn di atas. Bahkan, dua channel Youtube yang cukup terkenal, Hujan Tanda-Tanya (Hutata) dan Gita Savitri Devi, juga menggunakan konsep Ikigai ala Marc Winn di atas ketika mereka membahas tentang apa itu Ikigai.

(Baca juga: Oase di Tengah Gejolak Era Informasi)

Pertanyaan selanjutnya: benarkah Ikigai seperti itu? Benarkah ikigai selalu berhubungan dengan sesuatu yang kita sukai, yang kita kuasai, yang dunia butuhkan, yang membuat kita mendapatkan imbalan? Benarkah Ikigai hanya sebatas itu?

Dalam artikel yang terdapat di ikigaitribe.com, yang berjudul “Ikigai Misunderstood and the Origin of the Ikigai Venn Diagram”, menyatakan bahwa diagram Ikigai buatan Marc Winn yang kadung menyebar dan sudah diyakini oleh banyak orang saat ini adalah Ikigai yang sudah kebarat-baratan dan bukan konsep Ikigai yang sebenarnya.

Bahkan, di artikel berikutnya Marc Winn sendiri menyatakan bahwa pada dasarnya diagram ven buatannya itu berasal dari gabungan antara diagram ven tentang “tujuan” karya Andres Zuzunga (psikolog asal Spanyol) dan konsep ikigai dari Dan Buettner, yang berbicara di Ted Talk saat membahas tentang bagaimana agar bisa hidup sampai 100 tahun. Intinya, diagram ven “Ikigai” temuan Marc winn itu tidaklah merepresentasikan Ikigai yang sebenarnya.

(Baca juga: Senar Kehidupan)

Sebab,  Ikigai bukanlah sesuatu yang kita butuhkan untuk menghasilkan uang, bukan sesuatu yang harus kita bisa, bukan sesuatu yang harus selalu kita cintai, dan tidak harus menjadi sesuatu yang dibutuhkan dunia.

Lantas, seperti apa Ikigai sejati itu?

Buku THE BOOK OF… - KEN MOGI | Mizanstore

Dalam bukunya yang berjudul The Book of Ikigai, Ken Mogi mengenalkan Lima Pilar Ikigai:

  • Pilar 1: Awali dengan Hal yang Kecil
  • Pilar 2: Bebaskan Dirimu
  • Pilar 3: Keselarasan dan Kesinambungan
  • Pilar 4: Kegembiraan dari Hal-Hal Kecil
  • Pilar 5: Hadir di Tempat dan Waktu Sekarang

Awali dengan Hal yang Kecil

Pada dasarnya, memulai dengan yang kecil merupakan ciri hari-hari masa kanak-kanak. Ketika kamu masih kecil, kamu tidak bisa memulai dengan cara yang besar. Apa pun yang kamu lakukan, itu tak banyak artinya bagi dunia. Kamu harus memulai dari hal yang kecil. Kelebihan terbesar menjadi anak kecil adalah rasa penasaran yang sangat besar. Anak-anak selalu ingin tahu—salah satu syarat untuk menemukan ikigai.

Bebaskan Dirimu

Singkatnya, untuk menjadi bahagia, kamu harus menerima dirimu sendiri. Meskipun tidak mudah, kesadaran untuk menerima diri sendiri adalah salah satu hal yang paling sederhana, paling mudah, paling murah, dan paling memuaskan yang bisa kamu lakukan untuk dirimu sendiri.

Menerima diri sendiri secara tidak langsung juga bermakna pembebasan diri, terutama pembebasan diri dari ilusi yang menganggap bahwa kita adalah sosok yang diinginkan banyak orang. Kamu harus melepaskan diri dari ilusi tersebut, menerima dirimu apa adanya, dan kemudian mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan.

Keselarasan dan Kesinambungan

Pada tingkat individu, ikigai adalah semacam motivasi yang akan membuat kamu terus bergerak maju, untuk membantumu bangun di pagi hari, untuk membantumu memulai kegiatan harianmu. Namun pada tingkat sosial, Ikigai adalah semacam motivasi yang akan membuat kamu harus selaras dengan lingkungan, dengan orang-orang di sekitar, dan masyarakat pada umumnya. Keselarasan tersebut haruslah terjadi secara terus-menerus, berkesinambungan.

Kegembiraan dari Hal-Hal Kecil

Di mana pun kamu berada, biasakanlah untuk mengonsumsi hal-hal yang kamu suka setiap kali kamu bangun tidur (misalnya, cokelat dan kopi), sebab hal itu akan membuat dopamin (senyawa kebahagiaan) menyebar di otak kamu. Bergembiralah sejak matahari baru terbit!

Hadir di Tempat dan Waktu Sekarang

Buatlah karya musik yang keren, bahkan saat tidak ada orang yang mendengarnya. Buatlah gambar yang fantastis, bahkan saat tidak ada orang yang melihatnya. Tulislah cerita pendek yang memukau, bahkan saat tidak ada orang yang membacanya. Kegembiraan dan kepuasan batin adalah alasan yang lebih dari cukup untuk membuatmu melanjutkan kehidupan.

(Baca juga: Tuhan Dalam Syair-Syair Rumi)

Demikianlah lima pilar Ikigai sejati yang sebenarnya, yang ditulis oleh Ken Mogi dalam bukunya The Book of Ikigai.

Ya, ternyata, ikigai bukanlah tentang persoalan bagaimana kamu bisa mendapatkan penghasilan dari sesuatu yang kamu sukai dan bisa mengerjakan sesuatu yang dibutuhkan dunia, melainkan tentang persoalan bagaimana kamu bisa menikmati hidup, sehingga kamu bisa hidup sehidup-hidupnya.

Semoga kamu mendapatkan ikigaimu.[Noor H. Dee]